Jumat, 10 Desember 2021 - 22:35 WIB
Rambut yang tumbuh di sekitar alat kelamin merupakan hal yang aneh dan cukup mengganggu bagi sebagian orang. Sehingga tidak sedikit pula yang akhirnya memilih untuk mencukurnya.
Artikel.news, Jakarta - Rambut yang tumbuh di sekitar alat kelamin merupakan hal yang aneh dan cukup mengganggu bagi sebagian orang. Sehingga tidak sedikit pula yang akhirnya memilih untuk mencukurnya.
Padahal rambut kemaluan atau rambut yang tumbuh di sekitar organ intim vagina atau penis sebenarnya sudah ada sejak seseorang masih kecil, hanya saja akan benar-benar tumbuh saat remaja akibat meningkatnya hormon androgen.
Dilansir dari Detik.com, Jumat (10/12/2021), yang mengutip dari berbagai sumber, berikut faktar-fakta seputar rambut kemaluan yang perlu diketahui:
Tanda kematangan seksual
Rambut kemaluan biasanya muncul saat pubertas, yakni saat seseorang sudah mengalami kematangan seksual dan kemampuan untuk bereproduksi atau melakukan hubungan intim.
Tingkat ketebalan rambut kemaluan dari seseorang cukup bervariasi. Sebagian orang memiliki rambut kemaluan yang lebat karena pengaruh hormon, sementara yang lain mungkin mengalami korontokan karena penuaan, dan semuanya adalah hal normal.
Misalnya, pada kasus sindrom ovarium polikistik (PCOS) biasanya akan ditemukan rambut kemaluan yang lebih lebat. Di sisi lain, pria yang kekurangan hormon testosteron biasanya akan memiliki rambut kemaluan yang lebih sedikit (jarang).
Melindungi organ intim dari infeksi kuman
Rambut kemaluan bisa melindungi organ intim dari serangan kuman dengan cara menjebaknya di rambut sehingga tidak masuk ke dalamnya. Selain itu, folikel rambut kemaluan juga menghasilkan sebum yang mencegah bakteri berkembang biak.
Maka dari itu, rambut kemaluan dapat memberi perlindungan terhadap beberapa infeksi, seperti, infeksi menular seksual, infeksi saluran kemih, vaginitis, infeksi jamur, dan mengurangi risiko gesekan saat berhubungan intim
Diketahui kulit di sekitar area kelamin sangat sensitif. Maka, rambut kemaluan berfungsi untuk mengurangi gesekan selama hubungan seksual yang dapat mengakibatkan lecet atau luka.
Selain itu, rambut kemaluan juga menjaga alat kelamin agar tetap hangat yang merupakan faktor penting dalam menjaga gairah seksual.
Risiko jika rambut kemaluan dicukur
Sebagian orang memang memiliki kecenderungan untuk mencukur rambut-rambut di sekitar kemaluannya atas dorongan pribadi maupun tekanan sosial. Namun, beberapa risiko bisa muncul jika rambut kemaluan dicukur, seperti, timbul rasa gatal, luka kecil akibat alat cukur, ruam, dan infeksi.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |