Selasa, 22 November 2022 - 22:51 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan rilis terbaru terkait jumlah korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.(Foto ilustrasi/Merdeka.com)
Artikel.news, Cianjur -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan rilis terbaru terkait jumlah korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Pada Selasa (22/11/2022), jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 268 orang per pukul 17.00 WIB. Dari jumlah itu, 122 orang telah teridentifikasi.
"Korban meninggal dunia sekarang ada 268 orang. Dari 268 itu yang sudah teridentifikasi siapa-siapanya ini sebanyak 122 jenazah," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto di Posko Tanggap Darurat, Kantor Bupati Cianjur, dilansir dari CNN Indonesia.
Suharyanto juga mengungkapkan sebanyak 1.083 orang luka-luka. Jumlah pengungsi mencapai 58.362 orang
Sebelumnya, berdasarkan data BPBD Cianjur yang diunggah akun Instagram Pemerintah Kabupaten Cianjur, korban meninggal dunia 252 orang, dan 31 orang masih dalam pencarian.
Data itu diunggah di akun Instagram @pemkabcjr dan @diskominfocianjur pada Selasa (22/11). Kabag Humas Pemkab Cianjur Iyus Yusuf membenarkan hal tersebut.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur pada Senin (21/11) siang. Setidaknya 10 kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Warungkondang.
Kemudian Kecamatan Cilaku, Kecamatan Gekbrong, Kecamatan Cugenang, Kecamatan Cibeber, Kecataman Sukaluyu, Kecamatan Sukaresmi, dan Kecamatan Pacet.
Sebanyak 2.834 rumah warga dilaporkan rusak. Lalu 5 fasilitas kesehatan, 5 tempat ibadah, 13 fasilitas pendidikan rusak, hingga 2 jembatan terdampak.
Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi dalam empat hari ke depan intensitas gempa di Cianjur akan berkurang. Hingga Selasa (22/11) pukul 17.00 WIB tercatat gempa susulan sudah terjadi 145 kali.
Gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan, dan yang bisa mencatat adalah alat, dan ada beberapa yang dapat dirasakan.
"Nah ini yang tercatat yang paling besar gempa susulannya magnitudo 4,2 dan yang paling kecil 1,2. Sehingga BMKG memperhitungkan kurang lebih empat hari lagi, Insyaallah, tempat-tempat tersebut sudah makin berkurang, Insyaallah berhenti lah ya," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Cianjur, Selasa (22/11).
Dwikorita mengatakan, memasuki waktu puncak musim hujan, pihaknya mengimbau dan perlu diwaspadai adanya potensi potensi bencana ikutan seperti longsor, dan material-material rontokan lereng-lereng akibat gempa.
"Banyak titik longsor material-material tersebut dapat membendung lembah sungai di lereng atas, dan apabila hujan turun terus-menerus akhirnya bendung air hujan yang terbentuk itu mendesak onggokan tanah longsor, akhirnya jebol sebagai banjir bandang," ujar mantan Rektor UGM ini.
Sehingga menurutnya, langkah yang mendesak itu adalah mengendalikan tanah material ataupun kayu-kayu yang menutup aliran sungai di lereng atas.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |