Selasa, 05 April 2022 - 14:50 WIB
Pasukan Kopasus TNI
Artikel.news, Jakarta - Hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia menunjukan fakta jika mayoritas masyarakat Indonesia lebih percaya kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) dibanding lembaga-lembaga lainnya seperti, presiden, KPK, kejaksaan, dan kepolisian.
Hasil survei ini, TNI menempati tingkat kepecayaan tertinggi dengan 93 persen dan berada di urutan pertama. Lalu di urutan kedua adalah Presiden dengan tingkat kepercayaan 85 persen.
Kemudian, lembaga yang memiliki tingkat kepercayaan publik tinggi lainnya adalah Mahkamah Agung (MA) dengan perolehan 79 persen; Mahkamah Konstitusi (MK) 78 persen; Polri 76 persen; Pengadilan 74 persen; KPK 74 persen dan Kejaksaan 74 persen.
Selain itu, MPR 67 persen; DPD 65 persen; DPR 61 persen.
Tak hanya itu, survei ini juga menyatakan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik (parpol) rendah.
Dari 12 institusi yang berada dalam daftar, partai politik berada di posisi terbawah dengan kepercayaan hanya 54 persen.
"Institusi demokrasi yang paling krusial seperti partai politik, DPR, DPD, MPR, itu tingkat trust-nya relatif lebih rendah dibanding institusi demokrasi yang lain. Jadi partai politik itu yang trust hanya kurang lebih sekitar 54 persen," ujar Direktur Eksekutif Indikator Burhanudin Muhtadi dalam rilis survei, dilansir dari Tribunnews.com, Selasa (5/4/2022).
"Jadi cukup sedikit. Baik yang sangat percaya, maupun yang cukup percaya bahkan dibanding institusi yang lain, parpol tingkat trust-nya paling rendah," tambahnya.
"Terus terang jika dibandingkan dengan awal reformasi tingkat kepercayaan publik (terhadap parpol) saat itu relatif tinggi, tapi belakangan kan turun. Ini bukan hal baru, bukan temuan yang baru, beberapa tahun terakhir kita sudah temukan," ucap Burhanudin.
"Ada masalah serius di partai politik, ini yang menurut saya perlu jadi introspeksi untuk parpol, buat DPR buat DPD, karena bagaimana pun wajah demokrasi kita itu mereka," ucap dia.
Adapun populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang.
Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |