Sabtu, 09 Agustus 2025 - 13:57 WIB
Pj Sekda Kota Parepare selaku Ketua Gugus Tugas KLA Parepare, Amarun Agung Hamka bersama Forkopimda termasuk Kemenag Parepare, menyaksikan secara virtual Malam Anugerah KLA dari Barugae Rumah Jabatan Wali Kota Parepare.
Artikel.news, Parepare -- Kota Parepare mendapatkan penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori Madya pada Malam Anugerah KLA 2025, Jumat malam (8/8/2025).
Pj Sekda Kota Parepare selaku Ketua Gugus Tugas KLA Parepare, Amarun Agung Hamka bersama Forkopimda termasuk Kemenag Parepare, menyaksikan secara virtual Malam Anugerah KLA dari Barugae Rumah Jabatan Wali Kota Parepare.
Hadir Kepala Bappeda Parepare selaku Wakil Ketua Gugus Tugas KLA Zulkarnaen Nasrun, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) selaku Sekretaris Gugus Tugas KLA Jumadi M, para Kepala SKPD anggota Gugus Tugas KLA di antaranya, Asisten III Adriani Idrus, Kepala Dinas Kominfo M Anwar Amir, Kepala Dinas Dukcapil Suriani, Direktur RSUD Andi Makkasau dr Hj Renny Anggraeny Sari, Kepala Dinas Perpustakaan Ahmad Masdar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Muh Idris, Kepala Dinas Damkar Abd Waris Muhiddin.
Juga fasilitator KLA, lembaga masyarakat, dunia usaha, media massa, Forum Anak Parepare, Forum Genre Parepare, dan stakeholder lainnya.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menganugerahkan Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) 2025 kepada 355 kabupaten/kota, yang terdiri atas 22 kategori Utama, 69 kategori Nindya, 125 kategori Madya, dan 139 kategori Pratama.
"Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak diberikan sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dan kesungguhan para gubernur, bupati, wali kota, beserta seluruh jajarannya dalam mewujudkan lingkungan yang aman bagi anak," kata Menteri PPPA, Arifah Fauzi di Jakarta, Jumat malam.
Penganugerahan penghargaan KLA sejalan dengan amanat konstitusi yang mewajibkan negara untuk memenuhi seluruh hak anak, memberikan perlindungan, serta menghargai pandangan mereka, sebagaimana diatur dalam Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi melalui berbagai peraturan perundang-undangan.
Tahun ini, jumlah daerah penerima penghargaan KLA cenderung menurun dibandingkan 2023 yang mencapai 360 daerah.
Arifah Fauzi mengatakan penurunan ini diakibatkan beberapa tantangan, salah satunya adalah masa transisi kepemimpinan kepala daerah dan pergantian SDM di berbagai wilayah.
Kondisi tersebut menegaskan perlunya sistem transfer pengetahuan yang efektif agar konsep pembangunan KLA yang telah berjalan dapat terus diupayakan secara berkesinambungan.
"Evaluasi KLA tidak hanya dimaknai sebagai ajang penghargaan, melainkan sebagai sarana refleksi dan peningkatan berkelanjutan bagi daerah. Evaluasi ini dilakukan untuk memantau kemajuan dan mengidentifikasi area perbaikan dalam upaya menciptakan kota yang layak bagi anak-anak kita," pesan Menteri Arifah.
Apalagi, lanjutnya, KLA kini telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025 - 2029, sehingga pencapaiannya tidak hanya mencerminkan kinerja pemerintah daerah, tetapi juga pemerintah pusat dalam membina, mendampingi, dan memfasilitasi daerah.
Penghargaan Provinsi Layak Anak (Provila) juga diberikan kepada 13 provinsi yang telah melakukan upaya keras untuk menggerakkan kabupaten/kota di wilayahnya dalam mewujudkan KLA.
Tiga belas provinsi yang meraih penghargaan Provinsi Layak Anak, yakni Bali, Banten, D.I Yogyakarta, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Riau, dan Sumatera Barat.
Wali Kota Parepare, Tasming Hamid yang memaparkan langsung penyelenggaraan KLA di Parepare secara virtual di hadapan Tim Verifikator KLA saat verifikasi lapangan secara hibrid, Kamis (22/5/2025), menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Parepare sebagai Kota Layak Anak.
Dalam paparannya, Tasming Hamid menegaskan komitmen Pemkot Parepare melakukan pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak dengan percepatan pelaksanaan 24 indikator KLA melalui Perda No 2 Tahun 2022 tentang Penyelengaraan KLA Kota Parepare.
Komitmen itu didukung berbagai program kegiatan OPD terkait yang tertuang dalam Rencana Aksi Daerah (RAD) KLA Kota Parepare dan terintegrasi dalam dokumen perencanaan dan penganggaran Parepare
"Selain program kegiatan dengan kemitraan antar OPD juga ada keterlibatan aktif berpartisipasi lembaga masyarakat, dunia usaha, media massa, dan yang paling penting tentu kelompok anak itu sendiri sebagai 4 Pilar Pembangunan Anak," papar Tasming.
Dukungan terhadap KLA ini bahkan masuk dalam salah satu misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare, yakni Mewujudkan Kualitas dan Kapasitas Sumber Daya
Manusia yang Unggul dan Produktif.
Tasming pun menyampaikan terima kasih kepada Tim Verifikator dari Kementerian PPPA atas kesediaannya untuk mengevaluasi Parepare dalam Penilaian Kota Layak Anak ini.
"Kami menyambut baik segala saran, masukan, dan evaluasi yang akan menjadi bahan perbaikan bagi kami ke depan sebagai komitmen Kota Parepare dalam Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak," ujar TSM, akronimnya.
Tasming turut menyampaikan apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh stakeholder, organisasi perangkat daerah, lembaga masyarakat,dunia usaha, media massa, Forum Anak Parepare, serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan Parepare menuju Kota Layak Anak.
Menjadi catatan, Parepare pertama kali meraih penghargaan KLA pada 2017, saat itu mendapatkan anugerah KLA kategori Pratama. Kemudian pada 2018 meningkat menjadi penerima penghargaan KLA kategori Madya. Pada 2019 dan 2020 karena pandemi Covid-19, penilaian KLA tidak diadakan.
Pada 2021 saat penilaian kembali dilakukan, Parepare langsung melejit meraih penghargaan KLA kategori Nindya. Kemudian pada 2022 dan 2023, Parepare sukses mempertahankan KLA kategori Nindya dengan nilai terus meningkat.
Penghargaan KLA adalah penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) kepada Kabupaten/Kota yang berhasil memenuhi hak anak dan perlindungan khusus anak.
Penghargaan ini diharapkan dapat memacu komitmen daerah dalam upaya perlindungan perempuan dan anak. Penghargaan ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi dan memacu Kabupaten/Kota lainnya untuk segera mengikuti menjadi Kabupaten Kota Layak Anak.
Laporan | : | Risal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |