Sabtu, 26 Juli 2025 - 20:20 WIB
Puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 di Lapangan Karebosi Makassar, Sabtu (26/7/2025), dengan tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.
Artikel.news, Makassar – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), mengingatkan pentingnya pengawasan orang tua dan sekolah terhadap anak-anak untuk melindungi mereka dari pengaruh negatif.
Peringatan ini disampaikan pada puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 yang digelar di Lapangan Karebosi Makassar, Sabtu (26/7/2025), dengan tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.
Hadir dalam acara tersebut Wali Kota Makassar, Aliyah Mustik Ilham, Bunda PAUD Makassar, Melinda Aksa Mahmud, Sekda Makassar Andi Zulkifly Nanda, serta sejumlah SKPD dan perwakilan guru.
Pada kesempatan itu, Munafri menegaskan pentingnya kolaborasi antara orang tua dan sekolah dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.
“Butuh kolaborasi antara sekolah dan orang tua. Kita harus memastikan anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang aman, inklusif, dan penuh kasih sayang. Tanpa itu, mustahil mereka bisa menjadi generasi penerus yang berkualitas,” tegasnya.
Mengangkat tema Hari Pendidikan Nasional, Munafri menambahkan bahwa ini bukan hanya sekadar slogan, tetapi ajakan untuk memperkuat komitmen dalam menjamin hak dasar anak, termasuk hak atas kelangsungan hidup, tumbuh kembang, perlindungan, dan partisipasi.
Appi juga menyoroti maraknya penggunaan gadget di kalangan pelajar. Ia meminta sekolah untuk melarang siswa membawa ponsel atau perangkat elektronik lainnya ke sekolah, kecuali untuk keperluan belajar yang telah diatur.
“Sekarang hampir semua anak memiliki smartphone. Ini tidak selalu buruk, tetapi tanpa kontrol, mereka bisa mengakses konten negatif dan terjebak dalam pergaulan bebas,” ujarnya.
Pendidikan agama dan moral juga menjadi sorotan Appi sebagai benteng untuk mengatasi krisis etika di kalangan remaja. “Pemahaman agama yang baik akan membentuk karakter. Anak-anak yang memiliki dasar moral kuat akan lebih mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah,” katanya.
Lebih lanjut, Appi menyampaikan bahwa pengawasan orang tua dan guru harus diperkuat. “Kontrol keluarga adalah benteng pertama untuk mencegah anak-anak dari pengaruh negatif, termasuk dalam kegiatan sosial seperti seni dan budaya,” jelasnya.
Pemerintah Kota Makassar juga berkomitmen menjadikan kota ini sebagai Kota Layak Anak, dengan berbagai kebijakan preventif di sekolah, peningkatan edukasi untuk orang tua, serta penyediaan ruang publik ramah anak.
“Kita ingin Makassar tidak hanya maju secara infrastruktur, tapi juga aman bagi tumbuh kembang anak,” tambah Appi.
Appi juga menyoroti meningkatnya kasus kekerasan pada anak yang kini menunjukkan pola-pola baru, seperti munculnya geng anak, bullying, dan kekerasan seksual.
Fenomena ini, menurutnya, diperburuk oleh pengaruh media sosial dan penggunaan gawai yang mengubah pola komunikasi, etika, dan interaksi antara anak, orang tua, serta lingkungan sekitar.
“Anak adalah aset masa depan Kota Makassar. Mereka harus dibentuk dengan sehat, baik fisik maupun mental, dalam ruang yang optimal untuk tumbuh,” ujarnya.
Appi menekankan perlunya keterlibatan seluruh pihak dalam perlindungan anak, tidak hanya pemerintah, tetapi juga orang tua, sekolah, guru, serta media dan industri kreatif.
“Orangtua harus menjadi teladan dalam pengasuhan, sementara sekolah harus menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung karakter positif,” katanya.
Laporan | : | Aan |
Editor | : | Ruslan Amrullah |