Kamis, 10 Juli 2025 - 20:47 WIB
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham Mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Losari, Kamis (10/7/2025).
Artikel.news, Makassar - Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham Mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Losari, Kamis (10/7/2025).
Saat peninjauan AHY mengatakan, peninjauan langsung ke IPAL Losari untuk melihat proses pengolahan limbah mulai dari tahap awal penyaringan hingga air olahan yang sudah aman dikembalikan ke badan air.
"Saya hadir langsung di Makassar untuk melihat bagaimana IPAL Losari beroperasi. Instalasi limbah ini dibangun di atas lahan sekitar 2,3 hektare dengan pendanaan APBN, dan saat ini sudah mulai beroperasi," ucap Ketua Umum Partai Demokrat ini.
AHY menerangkan pentingnya keberadaan IPAL bagi kota besar seperti Makassar yang terus berkembang pesat dan semakin padat penduduk.
Menurutnya, keberadaan IPAL yang modern dan terstandar sangat vital dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat kota.
"Aktivitas rumah tangga dan industri setiap hari menghasilkan limbah yang harus dikelola secara baik, agar air limbah yang dibuang kembali ke badan air dalam kondisi aman dan layak," kata AHY.
Ia berharap model pengelolaan limbah terpadu ini menjadi percontohan bagi daerah lain di Indonesia.
AHY pun mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel terus memperluas sambungan rumah tangga, agar lebih banyak limbah domestik dapat ditampung dan diolah.
Sementara Wali Kota Makasar Munafri Arifuddin mengatakan instalasi berkapasitas 14–16 ribu m³ limbah per hari ini baru dimanfaatkan di bawah 10 persen.
Fokus kunjungan terletak pada optimalisasi sambungan rumah tangga agar air limbah domestik dapat diolah maksimal.
"Pemerintah pusat dan daerah sepakat mempercepat perluasan sambungan melalui dukungan regulasi dan penguatan infrastruktur dasar," ungkap Munafri.
Menurutnya, IPAL Losari bukan hanya infrastruktur pengolahan limbah, tapi investasi jangka panjang untuk kualitas hidup masyarakat—mendukung kota yang sehat, aman, dan berkelanjutan.
Laporan | : | Aan |
Editor | : | Ruslan Amrullah |