Jumat, 25 Juli 2025 - 16:06 WIB
RSUD Andi Makkasau Kota Parepare menghadirkan gebrakan baru dalam pelayanan kesehatan melalui inovasi “Alarm Berencana”. Sebuah sistem pendampingan dan pengingat bagi ibu pasca-persalinan dan pasca-keguguran untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB).
Artikel.news, Parepare -- RSUD Andi Makkasau Kota Parepare menghadirkan gebrakan baru dalam pelayanan kesehatan melalui inovasi “Alarm Berencana”. Sebuah sistem pendampingan dan pengingat bagi ibu pasca-persalinan dan pasca-keguguran untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB).
Inovasi ini ditujukan untuk meningkatkan cakupan akseptor KB, khususnya metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), yang selama ini masih tergolong rendah.
Direktur RSUD Andi Makkasau, dr Hj Renny Anggraeny Sari, menjelaskan bahwa program ini berangkat dari keprihatinan atas rendahnya cakupan KB pasca persalinan. “Pada tahun 2020, hanya 11% ibu pasca melahirkan atau keguguran yang mengikuti program KB. Padahal, jeda kehamilan sangat penting untuk kesehatan ibu dan anak,” ungkapnya.
Alarm Berencana bekerja melalui pendekatan proaktif: dimulai dari pencatatan data klien, konseling KB pasca persalinan/keguguran, pengiriman pengingat (alarm) via pesan WhatsApp, hingga pelayanan pemasangan kontrasepsi oleh petugas. Sistem ini memudahkan klien dalam menentukan waktu dan jenis kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan rencana hidupnya.
Inovasi ini telah menunjukkan dampak signifikan. Berdasarkan laporan PKBRS tahun 2023, cakupan peserta KB pasca persalinan dan keguguran meningkat menjadi 720 orang (34,4%) dari total 2.090 kasus, naik tajam dari tahun-tahun sebelumnya. Jenis kontrasepsi yang paling diminati adalah implan dan MOW (Metode Operasi Wanita).
“Dengan pendekatan edukatif, personal, dan terjadwal, ibu-ibu jadi lebih siap dan paham tentang pentingnya KB pasca persalinan,” terang Asriana, inovator dari tim PKBRS RSUD Andi Makkasau.
Program ini tidak hanya bermanfaat bagi pasien, tetapi juga memudahkan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan yang terkoordinasi, meningkatkan kepuasan pasien, dan mendukung program nasional penurunan stunting melalui pengaturan jarak kehamilan.
Pemerintah Kota Parepare turut memberikan dukungan terhadap inovasi ini sebagai bagian dari strategi pencapaian target pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama pada pilar kesehatan ibu dan anak.
“Alarm Berencana” bukan sekadar program teknis, tapi wujud nyata dari pelayanan yang berpihak pada perempuan dan keluarga, dengan harapan menjangkau lebih banyak lagi ibu di masa depan.
Laporan | : | Risal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |