Ahad, 11 Desember 2022 - 22:37 WIB
CEO Sayurbox Amanda Susanti Cole.(Foto: Tempo.co)
Artikel.news, Jakarta - Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Sayurbox Amanda Susanti Cole memiliki perjalanan karier yang cukup panjang.
Sebelum menjadi CEO, ia pernah menggeluti sejumlah pekerjaan. Mulai dari guru les bahasa asing, penulis konten sukarela di sebuah organisasi nirlaba kecil, mengurus kebun milik keluarga, hingga mendirikan bisnis bernama Sayurbox.
Dilansir dari Tempo.co, Ahad (11/12/2022), perempuan kelahiran 22 Juni 1990 ini sebelumnya menyelesaikan sekolah sarjananya di The University Manchester dengan jurusan Management and Finance pada 2011.
Amanda sempat menjadi guru les bahasa asing. Dia juga pernah menjadi penulis konten sukarelawan di organisasi nirlaba kecil yang turut berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, citra budaya, dan kuliner Nusantara.
Amanda lalu mengurus kebun milik keluarga di daerah Parungkuda, Sukabumi, Jawa Barat. Pertanian milik keluarganya inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Sayurbox.
Pada 2017, Amanda Susanti memulai langkah besar dengan mendirikan bisnis yang bernama Sayurbox. Perjalanan karier Amanda Susanti cukup panjang. Bahkan, melansir dari Forbes, dia rela mengundurkan diri dari pekerjaanya hanya untuk mewujudkan cita-citanya untuk bertani dan mendirikan Sayurbox.
Dia kemudian mempelajari berbagai ilmu bisnis strategi, penjualan, strategi pemasaran, inovasi produk, kewirausahaan, riset pasar, hingga teknologi.
Berkat kegigihannya, Amanda berhasil menjadi sembilan pengusaha Indonesia yang lulus dari program hasil kerja sama antara United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) dan Alibaba Business School.
Sayurbox kini mampu bermitra dengan 300 peternakan sekaligus melayani 50 ribu pelanggan dan melakukan 1.000 pengiriman sehari.
Hal itu menjadikan dirinya sebagai Seedstars Indonesia Winner pada 2018. Seedstars merupakan sebuah kompetisi startup dan meraih pendanaan lebih dari 2 juta dolar AS atau berkisar Rp31 miliar.
Amanda Cole juga berhasil mendapatkan penghargaan di Her World Woman of the Year, sebuah acara tahunan sebagai bentuk penghargaan kepada para perempuan yang punya konsistensi yang kuat dalam karier dan karya mereka dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Tak hanya itu, Amanda juga turut masuk dalam jajaran Forbes 30 Under 30 Asia pada 2019. Dua tahun berselang, dirinya menjadi salah satu calon kandidat terpilih dalam Woman of The Future, sebuah penghargaan bagi para pemimpin wanita yang sukses menginspirasi di berbagai sektor di Asia Tenggara.
Bahkan, dirinya juga berhasil mendapatkan pendanaan senilai 5 juta dolar AS dari PT Astra Digital International atau berkisar Rp78 miliar untuk bisnis yang dia kembangkan.
Laporan | : | Cullank |
Editor | : | Ruslan Amrullah |