Selasa, 23 Juli 2024 - 13:09 WIB
Pemerintah Kota Parepare dipimpin Sekda Muh Husni Syam mewakili Pj Wali Kota Akbar Ali menerima audiensi Tim Asistensi Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Provinsi Sulawesi Selatan di Lounge BJ Habibie, Kantor Wali Kota Parepare, Selasa, (23/7/2024).
Artikel.news, Parepare -- Pemerintah Kota Parepare dipimpin Sekda Muh Husni Syam mewakili Pj Wali Kota Akbar Ali menerima audiensi Tim Asistensi Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Provinsi Sulawesi Selatan di Lounge BJ Habibie, Kantor Wali Kota Parepare, Selasa, (23/7/2024).
Audiensi ini dalam upaya membentuk kelembagaan untuk menggerakkan percepatan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Parepare.
Sekda Husni Syam didampingi Staf Ahli, Asisten, Kepala SKPD, pejabat terkait Pemkot Parepare, dan Kementerian Agama (Kemenag) Parepare merespons positif kehadiran Tim KPA Sulsel yang dipimpin oleh Prof Arlin Adam.
"Betapa pentingnya kita bersatu padu untuk melakukan upaya-upaya pencegahan HIV/AIDS. Bukan hanya kerja-kerja pemerintahan daerah, tetapi kita berharap semua unsur stakeholder terkait untuk berpartisipasi dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS," harap Husni Syam.
Husni mengemukakan, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki ke depan. Di antaranya melalui organisasi perangkat daerah terkait, untuk terus bersama-sama dalam menjalin komunikasi dan koordinasi yang optimal dengan lembaga di luar pemerintahan.
"Agar upaya-upaya yang kita lakukan ini bisa berjalan dengan maksimal. Posisi Parepare, kalau kita lihat menjadi potensi menyebarnya (HIV/AIDS). Olehnya itu, mungkin ke depan harus kita lakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya monitoring, evaluasi dan sebagainya," kata Husni.
Secara khusus, Husni memberikan apresiasi kepada Tim Asistensi KPA Sulsel yang mendukung Pemkot Parepare Parepare dalam mencegah HIV/AIDS. Karena itu merupakan fokus utama pemerintah.
"Jangan sampai semakin banyak kasus yang terjadi bisa mengancam kehidupan masyarakat kita," ingat Husni.
Sementara, Prof Arlin Adam mengatakan, Parepare saat ini memperlihatkan grafik peningkatan kasus yang begitu cepat.
"Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan kejadian seperti itu muncul. Salah satunya, Parepare adalah kota destinasi. Dia (Parepare) adalah pusat kunjungan. Di Parepare ini perlintasan, ada pelabuhan. Semua ini berpotensi munculnya, faktor-faktor risiko," ungkap Prof Arlin.
Arlin mengingatkan, jika tidak dilakukan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS secara dini, dalam waktu yang relatif singkat akan muncul ledakan kasus.
"Ini yang kita khawatirkan. Dan manakala terjadi ledakan kasus di Parepare, tentu akan menjadi titik yang sangat strategis bagi tersebarnya penyakit HIV/AIDS ke berbagai kabupaten kota yang ada," pesannya.
Karena itu, dia berharap pencegahan dapat dilakukan secara serentak oleh Pemkot Parepare dan KPA Sulsel.
"Kami tadi bersama-sama dengan Pak Sekda bersama dengan lintas sektor membangun komitmen untuk mengatasi persoalan ini secara lintas sektor," tegas Arlin.
Dia berpesan, agar setiap sektor di lingkungan Pemkot Parepare dapat memiliki berbagai program dalam pencegahan HIV/AIDS.
"Nah kalau ini dilakukan secara bersama-sama, mungkin upaya pencegahan bisa signifikan. Tetapi kalau masing-masing sektor bergerak sendiri-sendiri sampai kapanpun evidence ini tidak dapat dicegah," imbuhnya.
Dia menekankan, jika Parepare memiliki program yang intensif ada kemungkinan penanggulangan HIV/AIDS bisa diatasi di Sulsel.
"Parepare itu masuk dalam urutan lima besar (kasus HIV/AIDS di Sulsel). Makanya Parepare masuk daerah yang strategis untuk dijangkau dalam prioritas program," tekannya.
Dia berharap Pj Wali Kota mengeluarkan kembali kebijakan dalam bentuk surat keputusan tentang kepengurusan KPA. Kedua, surat keputusan tentang kesekretariatan.
"Karena ada dua ini yang harus kita benahi, pengurusnya sama sekretariat. Karena sekretariat ini kita harapkan secara intensif melakukan koordinasi secara terus menerus dengan lintas sektor," tandas Arlin.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |