Senin, 15 Mei 2023 - 13:40 WIB
Wakil Ketua DPRD Kota Parepare, M Rahmat Sjamsu Alam menanggapi buruknya sistem pelayanan dari perusahaan pelat merah PT Pelindo di Terminal Pelabuhan Nusantara Parepare.
Artikel.news, Parepare -- Wakil Ketua DPRD Kota Parepare, M Rahmat Sjamsu Alam menanggapi buruknya sistem pelayanan dari perusahaan pelat merah PT Pelindo di Terminal Pelabuhan Nusantara Parepare.
Ketua DPC Partai Demokrat Parepare itu menilai, PT Pelindo Parepare harus peka terhadap apa yang menjadi sorotan dan keluhan masyarakat pengguna jasa pelabuhan terutama penumpang kapal.
"Kami sayangkan adanya penumpang kapal terlantar tidak menikmati fasilitas di Terminal Pelabuhan Parepare. Kami harap PT Pelindo benahi sistem pelayanannya," pinta Rahmat Sjamsu Alam (RSA), Senin (15/5/2023).
Pimpinan DPRD Parepare dua periode itu menekankan, Pelindo sebagai utusan Kementerian BUMN atau Pemerintah Pusat berkewajiban memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat khususnya di daerah.
"Jangan kan berbayar, yang tidak berbayar saja lembaga pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Ya, kita prihatin lah ada kejadian kemarin banyak penumpang terlantar," sesal Atto, sapaan akrab Rahmat.
Rahmat yang juga Ketua MD KAHMI Parepare berharap Pelindo membenahi pelayanannya. Dia khawatir jika keluhan masyarakat pengguna jasa pelabuhan itu diabaikan maka bisa menjatuhkan citra Pemerintah Pusat di daerah.
"Saya rasa pihak Kementerian yang membawahi PT Pelindo ini harus merespons demi memperbaiki pelayanannya. Kalau jenis pelayanannya seperti itu dibiarkan bisa merusak nama baik pemerintah pusat di daerah khususnya di Parepare," ingat Ketua DPD HIKMA Parepare itu.
Sebelumnya, pelayanan Pelindo di Terminal Pelabuhan Nusantara dikeluhkan sebagian besar pengguna jasa, terutama calon penumpang.
Fasilitas ruang tunggu yang ada di terminal pelabuhan tersebut tidak difungsikan secara maksimal.
Akibatnya, para penumpang terlantar kepanasan di siang hari, dan kedinginan pada malam hari. Penumpang dan barang mereka menumpuk di luar area terminal tersebut.
Salah satu calon penumpang, MY mengaku mengalami langsung kondisi sulit itu. Dia merasa sedih pihak otoritas pelabuhan tidak peduli atas kondisinya dan penumpang lain.
Padahal, kata dia, sudah mengeluarkan biaya puluhan ribu rupiah bayar pass masuk pelabuhan di luar dari harga tiket kapal.
"Ruang tunggu ditutup rapat oleh petugas. Semestinya dibuka karena kami sudah bayar biaya pass. Fasilitas WC umum area pelabuhan hanya satu yang difungsikan. Laki-laki dan perempuan calon penumpang bercampur," tuturnya.
Dia mengungkapkan petugas baru membuka pintu masuk ruang tunggu tersebut setelah kapal mulai sandar di dermaga.
"Baru dibuka setelah kapal sandar di dermaga sesuai jadwal keberangkatan kapal. Kepanasan kita penumpang pak kalau siang hari," keluhnya.
Dikonfirmasi perihal keluhan masyarakat tersebut, General Manager PT Pelindo Parepare, Sardi ST mengatakan, akan turun mempertanyakan hal itu ke jajarannya di lapangan. Namun, dia sendiri menyayangkan kondisi itu.
"Terima kasih info ta. Sy tanyakan dulu orang di lapangan. Harusnya kalau ada kapal berangkat terminal harus dibuka," tulis Sardi melalui pesan WhatsApp miliknya.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |