Artikel.news, Pasangkayu — Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Dr. Ir. H. Agus Ambo Djiwa, M.P., melakukan anjangsana dan sambung rasa bersama masyarakat di Dusun Waesebu, Waiteka, dan Siwata, serta kelompok tani di Desa Pakawa, Kecamatan Pasangkayu, pada Ahad (26/10/2025).

Kegiatan ini mengusung tema : “Membangun Ketahanan Pangan Wilayah Terpencil dengan Konsep Gotong Royong”, yang menjadi wujud nyata kepedulian Agus Ambo Djiwa terhadap penguatan sektor pangan di daerah-daerah pelosok Kabupaten Pasangkayu.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Anggota DPRD Kabupaten Pasangkayu Fraksi PDI Perjuangan Muh. Ryan Ramadhan dan Edhy Perdana Putra, Kepala Dinas Pertanian yang diwakili oleh Kepala Bidang PSP Hj Asmira, serta kader PDI Perjuangan, tenaga ahli DPR RI, dan masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Agus Ambo Djiwa menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan aspirasi masyarakat di bidang pertanian, kelautan dan perikanan, perkebunan, serta ketahanan pangan, khususnya di wilayah Sulawesi Barat dan Kabupaten Pasangkayu.

“Melalui tatap muka seperti ini, kami dapat mendengar langsung aspirasi dan kebutuhan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di wilayah pedesaan yang membutuhkan perhatian lebih,” ujar Agus Ambo Djiwa.

Ia juga menekankan pentingnya membangun ketahanan pangan berbasis gotong royong sebagai kekuatan sosial masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi dan perubahan iklim.

“Semangat gotong royong adalah kunci membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan. Dengan kebersamaan, kita bisa memperkuat ekonomi rakyat dan kemandirian desa,” tambahnya.

Kunjungan tersebut juga menjadi momentum silaturahmi antara wakil rakyat dan masyarakat di wilayah terpencil. Meski harus menempuh medan yang cukup sulit, Agus Ambo Djiwa tetap bersemangat memenuhi undangan dan harapan warga yang telah lama merindukan kehadirannya sebagai mantan Bupati Pasangkayu dua periode.

Salah satu tokoh masyarakat Dusun Siwata, Sudirman, menyampaikan bahwa masyarakat di tiga dusun tersebut sangat mengharapkan perhatian pemerintah, terutama dalam bidang pertanian, infrastruktur dasar, pendidikan, dan kesehatan.

“Wilayah kami membutuhkan perhatian lebih, terutama akses jalan, bantuan pertanian, dan fasilitas umum,” ujarnya.

Kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari upaya bersama membangun kemandirian dan ketahanan pangan masyarakat desa terpencil melalui kolaborasi antara pemerintah dan rakyat.