Senin, 02 Juni 2025 - 22:31 WIB
Modus menjual sembako murah di bawah harga pasaran, wanita berusia 29 tahun asal Lamongan, Jawa Timur, malah menipu sejumlah warga Gresik, Jawa Timur, yang nilainya mencapai puluhan juta rupiah.(Foto: jpnn.com)
Artikel.news, Gresik - Modus menjual sembako murah di bawah harga pasaran, wanita berusia 29 tahun asal Lamongan, Jawa Timur, malah menipu sejumlah warga Gresik, Jawa Timur, yang nilainya mencapai puluhan juta rupiah.
Wanita berinisial CMP itu pun akhirnya dibekuk aparat dari Unit Resmob Sat Reskrim Polres Gresik atas dugaan penipuan bermodus jual beli sembako murah.
Kanit Resmob Sat Reskrim Polres Gresik Ipda Andi Muh Asyraf Gunawan menjelaskan, kasus itu mencuat setelah sejumlah warga melapor karena merasa dirugikan oleh CMP yang menawarkan bahan pokok dengan harga di bawah pasaran sejak awal Februari 2025.
“Pelaku menggunakan sistem pre-order, di mana pembeli diminta membayar penuh di muka untuk barang yang dipesan,” kata Andi, dikutip dari jpnn.com, Senin (2/6/2025).
Barang-barang seperti, beras, gula, dan mi instan ditawarkan dengan harga miring, membuat banyak warga tergiur dan memesan dalam jumlah besar.
Namun, setelah pembayaran, pengiriman barang selalu tidak sesuai dengan pesanan.
“Korban awalnya hanya menerima sebagian dari jumlah yang dijanjikan. Selanjutnya, pelaku kembali meminta pembayaran tambahan dengan dalih pengiriman selanjutnya,” ujarnya.
Skema ini berjalan selama hampir dua bulan hingga akhirnya para korban mulai curiga, karena sembako yang dijanjikan tak kunjung diterima.
Korban yang merasa ditipu sempat mendatangi rumah CMP, tetapi pelaku diketahui telah kabur. Setelah dilakukan pelacakan, CMP akhirnya ditangkap di wilayah Jepara, Jawa Tengah.
Kini, CMP telah diamankan di Rutan Polres Gresik untuk menjalani proses hukum. Kemungkinan jumlah korban bisa terus bertambah seiring berjalannya penyidikan.
“Kami masih mengembangkan kasus ini. Besar kemungkinan korban lainnya akan melapor,” kata Andi.
AA, salah satu korban mengaku mengalami kerugian hingga Rp27 juta. Dia mengaku sempat menerima sebagian pesanan berasnya, tetapi sisanya tak pernah dikirim.
“Saya pesan 100 sak beras dan sudah bayar lunas, tetapi yang dikirim cuma 55 sak. Waktu ditagih, pelaku malah menghilang,” kata AA.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |