Kamis, 16 September 2021 - 18:57 WIB
Ilustrasi suasana pencetakan uang rupiah oleh Perum Peruri
Artikel.news, Jakarta - Akibat realisasi APBD yang belum optimal membuat dana milik pemerintah daerah (pemda) di Indonesia banyak yang mengendap di bank. Bahkan, nilainya disebut mencapai ratusan triliun rupiah.
Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Mochamad Ardian pun menanggapi hal ini. Dia mengakui memang ada penempatan uang yang dilakukan pemerintah daerah baik tingkat provinsi maupun daerah di perbankan.
Penempatan uang pemda di perbankan itu tidak lepas dari realisasi APBD yang belum optimal. Misalnya pada 10 September 2021, realisasi APBD pemda baru mencapai 44,39 persen. Meski secara persentase rendah, namun secara nilai cukup tinggi.
"Angka itu merupakan angka atas asumsi pada saat nyusun APBD di awal tahun, belum terprediksi akan ada gelombang kedua Covid, jadi terlihat kecil. Tapi ada hal menarik, kalau lihat di Agustus angka persentasi 43,74 persen, lebih tinggi 0,7 persen dari Agustus 2020, tapi lihat angkanya Rp 545,87 triliun, lebih tinggi Rp 44 triliun dari posisi Agustus 2020 Rp 501,54 triliun," tuturnya dalam acara diskusi virtual, Kamis (16/9/2021), yang dikutip dari Detik.com.
Menurut Ardian, karena angka realisasi APBD yang belum optimal itu, maka seolah-olah terlihat adanya penumpukan dana pemda di perbankan.
Data Bank Indonesia (BI) menyebukan jika per 31 Agustus 2021 total dana pemda di bank mencapai Rp178,55 triliun. Terdiri dari pemerintah provinsi Rp56,42 triliun dan pemerintah kabupaten/kota Rp122,42 triliun.
Ardian menjelaskan angka itu terlihat besar, karena per 31 Agustus 2021 ada DAU yang masuk sebesar RP30,17 triliun dan DBH sebesar Rp3,17 triliun.
"Jadi terlihat besar, padahal angka itu di tanggal 1 sudah berkurang hampir sekitar Rp 48,73 triliun," ungkapnya.
Ia menambahkan, jika dilihat pada awal bulan saja jumlah dana pemda di bank sudah berkurang jauh. Pemda sudah mengeluarkan biaya untuk gaji PNS sekitar Rp33,63 triliun, biaya kebutuhan telepon, air dan listrik Rp2,33 triliun, dan belanja bidang pendidikan Rp2,95 triliun.
"Jadi total semua pada saat awal bulan seluruh kas pemda habis Rp48,73 triliun. Jadi data kami di 10 September total uang pemda Rp140,34 triliun," ujar Ardian.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |