Ahad, 17 Januari 2021 - 18:31 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono didampingi Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo dan Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, meninjau sejumlah infrastruktur yang rusak di Mamuju, Minggu (17/1/2021).
Artikel.news, Mamuju - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki HadiMuljono datang ke Mamuju pada hari Minggu (17/1/2021) untuk memantau kondisi pasca-gempa di daerah ini.
Dengan didampingi Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo dan Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, Basuki meninjau sejumlah infrastruktur yang rusak di Mamuju.
Menurut Basuki, sejumlah infrastruktur yang mengalami kerusakan akan dilakukan perbaikan, seperti fasilitas- fasilitas umum, irigasi dan seka-seka. Nantinya kata dia, setelah evakuasi korban sudah rampung, semua infrastruktur yang ambruk akan dibersihkan dengan menggunakan alat berat.
"Target pertama kita adalah mengevakuasi korban, setelah itu semua infrastruktur akan kami bersihkan dan saya target pembersihan dua minggu," ujar Basuki.
Selain itu, kata Menteri PUPR, semua tempat pengungsian akan disediakan layanan sanitasi air bersih. Konektivitas jalur-jalur yang dilalui oleh kendaraan seperti jalan poros Mamuju-Majene akan dipercepat.
Tak hanya itu, semua gedung-gedung akan diaudit untuk diketahui apakah mengalami kerusakan berat atau ringan.
"Gedung-gedung ini kita audit semua karena secara kasat mata gedung- gedung masih layak, tapi desain struktur sudah tidak layak digunakan akibat kerusakan yang parah. Dan bisa saja membahayakan," jelas Basuki.
Ia pun langsung memerintahkan jajarannya untuk bergerak cepat melakukan penanganan tanggap darurat. Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II, Ditjen Bina Marga Thomas Setiabudi Aden ditunjuk sebagai komandan lapangan penanganan darurat bencana gempa di Sulbar. Tugas utamanya adalah mengkoordinir balai-balai teknis di lingkungan Kementerian PUPR di provinsi untuk melaksanakan penanganan tanggap darurat.
Lebih jauh Menteri Basuki mengatakan bahwa penanganan bencana merupakan tanggung jawab bersama dan harus dilakukan melalui kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan swasta.
"Kita minta kontraktor yang tengah membangun infrastruktur di sekitar Sulbar maupun Kalsel untuk membantu penanganan tanggap darurat. Misalnya di Sulbar membantu proses pembersihan puing-puing bangunan, di Kalsel misalnya membantu mobilisasi bahan banjiran dan perahu karet untuk evaluasi warga," katanya.
Beberapa kontraktor yang bekerja di Sulbar dan Sulteng adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), dan PT Brantas Abipraya (Persero). Sementara di Kalsel, PT Waskita Karya (Persero) dan PT Adhi Karya.
Saat ini, Kementerian PUPR telah mengerahkan alat berat untuk memulai pembersihan puing-puing bangunan di Kabupaten Mamuju dan Majene yang kondisinya paling parah. Alat berat yang telah dikerahkan berupa 9 excavator, 1 unit backhoe loader, 1 unit dozer, 1 unit tronton, 5 unit dump truck, dan 1 unit mobil crane.
Selain itu, Kementerian PUPR juga mengerahkan sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi bagi pengungsi dan masyarakat terdampak, mencakup 6 unit Mobil Tangki Air, 30 unit tangki air, 1 unit mobil toilet, dan 10 unit tenda darurat. Langkah lanjutan adalah audit kerusakan bangunan dan infrastruktur, terutama kantor pemerintahan dan fasilitas publik seperti rumah sakit, pasar dan infrastruktur pendukung perkotaan dan irigasi.
Hasil audit akan menjadi data untuk program penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Sulbar.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |