Ahad, 30 Januari 2022 - 20:12 WIB
Ilustrasi perempuan makan mi instan sambil bekerja
Artikel.news, Makassar - Siapa yang tidak kenal mi instan di Indonesia. Mi instan bisa dikatakan makanan sejuta umat di Indonesia.
Saat ini untuk menikmati mi instan bisa dengan mudah didapatkan di warung pinggir jalan hingga ke restoran mewah.
Mi Instan terkenal akan kemudahannya untung diolah, dan proses masaknya yang tidak memakan waktu lama.
Dengan harga yang terjangkau, mi instan bisa dinikmati sesuai selera dan tentu saja mengenyangkan.
Jika menilik sejarahnya, ternyata mi instan sudah ada setelah Perang Dunia II berakhir.
Menurut laman resmi World Instant Noodles Association, mi instan muncul pertama kali di Jepang pada tahun 1958. Lebih kurang 10 tahun setelah Jepang kalah di Perang Dunia II.
Dilansir dari Tribunpalu.com, Minggu (30/1/2022), sebelum mi instan diciptakan, Jepang memiliki mi ramen tradisional yang terbuat dari gandum.
Biasanya, mi ramen tradisional tersebut dihidangkan dalam kuah kaldu yang dicampur dengan irisan daging atau tahu di atasnya.
Aslinya, mi ramen tradisional yang dihidangkan dalam mangkuk merupakan makanan yang kerap dikonsumsi oleh para buruh di Jepang.
Kendati demikian, Perang Dunia II membuat penduduk Jepang yang selamat dari perang menjadi kelaparan dan mengubah segalanya.
Adalah Momofuku Ando, pengusaha asal Taiwan yang menemukan mi instan. Kala itu, ia membuatnya dengan cara mengeringkan mi kukus dan bumbu dalam minyak panas.
Ando juga berhasil membuat produksi massal mi instan dengan menetapkan seluruh proses metode industri.
Agar siap disantap, mi instan tersebut hanya perlu direbus di dalam air mendidih selama dua menit.
Tak heran, banyak orang menyebut Mi Instan sebagai "ramen ajaib" dan langsung menjadi populer kala itu.
Mi Instan dengan bubuk penyedap rasa dalam kemasan terpisah diluncurkan sebagai tanggapan atas kualitas dan rasa yang lebih baik.
Sejak saat itu, semakin banyak varian rasa Mi Instan yang dipasarkan, dengan kualitas produk yang semakin meningkat.
Momofuku Ando dengan nama asli Wu Pai Fu, sukses merintis usaha di beberapa industri berbeda.
Namun bisnis Ando hancur ketika masa perang. Ando muda juga kerap keluar-masuk penjara, lantaran dituduh menipu dan menggelapkan uang.
Ando tidak menyerah, ia terus mencoba peruntungan di berbagai macam bidang usaha.
Kegigihan untuk membangun kembali reputasi dan kekayaannya membuat Ando dihubungi oleh Kementerian Pertanian Jepang 10 tahun setelah Perang Dunia II berakhir.
Mereka memberitahu Ando bahwa mereka ingin mendorong warga Jepang untuk mengonsumsi lebih banyak tepung gandum Amerika Serikat (AS).
Tepung gandum saat itu menjadi komponen utama dalam bantuan AS pada saat itu. Saat itu Ando teringat akan sesuatu.
Ketika perang berakhir, dia pernah melihat antrean panjang pekerja yang terlihat lelah.
Mereka dengan sabar menunggu untuk diberikan semangkuk sup ramen hangat.
Ando berpikir bahwa apa yang dibutuhkan adalah versi cepat saji dan modern dari comfort food para pekerja itu.
Pada usia 48 tahun, Ando mengubah dirinya menjadi seorang penemu makanan.
Setiap hari selama satu tahun, dia selalu pergi ke dalam gudang kayu di kebun belakang rumahnya.
Saat muncul, Ando menciptakan sebuah produk yang dibuat menggunakan banyak tepung gandum Amerika.
Produk tersebut terlihat hampir mirip dengan bentuk mi instan yang kini dengan mudah bisa ditemui di rak-rak supermarket di seluruh dunia.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |