Kamis, 16 Oktober 2025 - 18:52 WIB
Anggota DPRD Kota Makassar William kembali menyapa warga dalam rangka reses pertama masa persidangan pertama masa sidang 2025/2026 di Kecamatan Tallo, pada Kamis (16/10/2025).
Artikel.news, Makassar - Anggota DPRD Kota Makassar William kembali menyapa warga dalam rangka reses pertama masa persidangan pertama masa sidang 2025/2026 di Kecamatan Tallo, pada Kamis (16/10/2025).
Reses merupakan bagian dari agenda William sebagai anggota DPRD Makassar untuk menyerap aspirasi warga.
Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan itu menggelar tiga titik reses sekaligus, yaitu di Jalan Muh Jufri I, RT3/RW4, Kelurahan Rappojawa, Jalan Sunu, Lorong 3, RT03/RW02, Kelurahan Suangga, dan Jalan Sultan Abdullah 3, RT04/RW05, Kelurahan Tallo.
Masalah paling dominan adalah air bersih. Warga Utara di Kecamatan Tallo sudah puluhan tahun kesulitan mendapatkan air dari PDAM Makassar.
William mengatakan, air bersih menjadi perhatian khusus bagi dirinya. Hampir di setiap reses, dirinya mengaku mendapat aspirasi tersebut.
"Banyak dari mereka yang belum merasakan air bersih, kalaupun ada itu hanya segelintir orang saja. Jadi ini memang jadi perhatian serius untuk saya," ucapnya.
"Saya juga juga jujur sering dijanji beberapa periode tapi belum terealisasi sampai sekarang ini," tambah William.
Untuk itu, Anggota Komisi B Bidang Perekonomian dan Keuangan itu menantang direksi baru PDAM Makassar untuk berinovasi agar cakupan air bersih di Tallo bisa terpenuhi.
Sebelumya, inovasi mengenai air bersih yang diambil langsung dari Bendungan Bili-Bili Gowa, menurutnya, sudah bagus namun tidak sepenuhnya warga menikmati air bersih.
"Jadi ini menjadi tantangan baru bagi direksi PDAM, bagaimana cakupan air di Utara ini bisa minimal 80 persen. Tapi Alhamdulillah lagi kalau bisa 100 persen," ucap William.
Untuk lampu jalan, kata dia, sudah harus dipasang di semua lorong. Sebab, warga butuh penerangan ketika melakukan aktivitas di malam hari atau menjelang pagi.
"Lampu jalan ini sangat krusial terutama di daerah yang cukup kecil, sehingga ketika ini bisa terealisasi biar warga yang mau salat subuh lebih enak juga,"
Selanjutnya, beberapa keluhan lainnya yaitu drainase dan paving blok.
Khusus drainase, dia menyebut bahwa seharusnya tidak ada penutup yang menghalangi. Dengan begitu, petugas kebersihan atau warga yang melakukan gotong royong dapat membersihkan sedimentasinya dengan mudah.
"Jadi kalau ada pengerukan itu tidak bisa dibuka, kalau tidak dibuka kan itu bisa menumpuk di situ. Apalagi kalau ada semen masuk disitu akhirnya bisa jadi paten," tutup William.(*)
Laporan | : | Aan |
Editor | : | Ruslan Amrullah |