Selasa, 03 Juni 2025 - 20:26 WIB
Pemerintah Kota Parepare melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) bekerjasama dengan Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Manajemen Pemerintahan LAN RI dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melaksanakan kegiatan Penguatan Inovasi Daerah 2025.
Artikel.news, Makassar -- Pemerintah Kota Parepare melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) bekerjasama dengan Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Manajemen Pemerintahan LAN RI dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melaksanakan kegiatan Penguatan Inovasi Daerah 2025.
Kegiatan dibuka resmi Wali Kota Parepare, Tasming Hamid di Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Manajemen Pemerintahan (SKMP) LAN RI, Makassar, Selasa (3/6/2025).
Kegiatan yang diikuti oleh para inovator dari SKPD dan UPTD lingkup Pemkot Parepare ini berlangsung dua hari, Selasa dan Rabu (3-4/6/2025).
Hadir saat pembukaan, Wakil Wali Kota Parepare Hermanto, Kepala Pusat Pembelajaran SKMP LAN RI Dr Muhammad Aswad, Kepala Pusat Riset Pemerintahan Dalam Negeri BRIN Mardiyanto Wahyu Tryatmoko PhD, Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Pemerintahan Dalam Negeri BRIN Dr Adi Suhendra MSosio, selaku narasumber.
Dari jajaran Pemkot Parepare, hadir para Staf Ahli, Asistens II A Ardian Asyraq, Asisten III Adriani Idrus, Kepala Bappeda Zulkarnaen Nasrun, Kepala Dinas Kominfo M Anwar Amir, jajaran Kepala SKPD, Direktur PAM Tirta Karajae Andi Firdaus Djollong, Kabag Setdako, Camat, dan para inovator.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Tasming Hamid mengemukakan, inovasi merupakan kunci untuk menjawab berbagai tantangan pembangunan di era yang terus berubah ini. "Pemerintah Kota Parepare menyadari bahwa tanpa inovasi, kita akan tertinggal dan sulit untuk memberikan pelayanan publik yang optimal kepada masyarakat," kata Tasming.
Tasming menekankan, inovasi bukan hanya merupakan tuntutan zaman, tetapi juga merupakan instrumen penting dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, efisien, dan berbasis hasil outcome-based governance). "Melalui penguatan inovasi, kita mendorong transformasi birokrasi agar lebih efektif, akuntabel, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat," tegas Tasming.
Dia mengulas, salah satu indikator utama keberhasilan tata kelola pemerintahan adalah kualitas pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat. Pelayanan publik yang cepat, tepat, mudah diakses, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat merupakan fondasi dari tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Karena itu, Tasming menegaskan, Pemkot Parepare berkomitmen penuh untuk terus mendorong lahirnya inovasi di bidang pelayanan publik, baik melalui digitalisasi layanan, penyederhanaan proses birokrasi, maupun penguatan kapasitas aparatur sipil negara.
Dalam mengintegrasikan sistem informasi layanan telah digagas salah satu layanan terintegrasi di Parepare yakni Parepare Dalam Genggaman, yang diharapkan dapat mempermudah pelayanan kepada masyarakat dan dapat diakses lebih mudah oleh publik.
"Melalui kegiatan ini, saya berharap kolaborasi antara Pemerintah Kota Parepare, LAN dan BRIN, akan tercipta ruang-ruang diskusi yang produktif untuk merancang kebijakan dan program inovatif yang aplikatif dan berkelanjutan. Inovasi menjadi penting bagi kalangan aparatur pemerintah daerah sebagai jawaban atas tuntutan pelayanan publik yang berkualitas. Pelayanan publik tidak akan mungkin maksimal kalau hanya berpaku pada pola-pola lama yang konvensional," harap Tasming.
Sementara Kepala Bappeda Zulkarnaen Nasrun dalam laporannya, mengungkapkan, melalui pelaksanaan penguatan inovasi daerah ini, Bappeda telah mendirikan Klinik Inovasi pada 2025, yang berfungsi sebagai wadah pengembangan ide-ide baru yang inovatif yang dapat mengatasi permasalahan pelayanan publik di Parepare.
"Klinik Inovasi ini diharapkan menjadi solusi baru yang kreatif dan berdampak dalam pelaksanaannya akan melibatkan berbagai pihak melalui pendekatan “Penta Helix” yaitu kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha/swasta, masyarakat dan media dengan menggunakan metode 6D (Drum up, Diagnose, Design, Delivery, Display, Documentation) dalam proses implementasinya," ulas Zulkarnaen.
Klinik Inovasi ini mereplikasi inovasi “Laboratorium Inovasi” dari LAN, sebagai salah satu upaya dari LAN dalam mendorong reformasi birokrasi di daerah, yang selama lima tahun terakhir bekerjasama dengan Pemkot Parepare dalam pelaksanaan laboratorium inovasi.
Peserta Klinik Inovasi pada 2025 ini terdiri dari 67 inovasi dengan 64 inovator dari 17 SKPD lingkup Pemkot Parepare. Masing-masing 21 inovasi dari Dinas Pendidikan, 7 inovasi dari RS dr Hasri Ainun Habibie, 7 inovasi dari RSUD Andi Makkasau, 7 inovasi dari UPTD Puskesmas Cempae, 4 inovasi dari Satpol PP, 3 inovasi dari Dinas Kesehatan, 3 inovasi dari Dinas Perdagangan, 3 inovasi dari BKPSDMD, 2 inovasi dari Dinas PPPA, 2 inovasi dari Dinas Damkar, 2 inovasi dari Dinas Perpustakaan, 2 inovasi dari BKD, 1 inovasi dari Dinas PPKB, 1 inovasi dari Dinas Dukcapil, 1 inovasi dari Bappeda, 1 inovasi dari Inspektorat, 1 inovasi dari UPTD Puskesmas Lapadde.
Laporan | : | Risal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |