Sabtu, 27 Mei 2023 - 13:45 WIB
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Parepare, Dr Hj Halwatiah memimpin jajarannya mengikuti Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Sulawesi Selatan 2022 di Hotel Maxone, Makassar, Rabu dan Kamis (24-25/5/2023).
Artikel.news, Makassar -- Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Parepare, Dr Hj Halwatiah memimpin jajarannya mengikuti Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Sulawesi Selatan 2022 di Hotel Maxone, Makassar, Rabu dan Kamis (24-25/5/2023).
Dalam penilaian ini, Wakil Wali Kota Parepare yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Parepare, H Pangerang Rahim memimpin presentasi hasil 8 Aksi Konvergensi Stunting di Parepare sepanjang 2022.
Halwatiah selaku Sekretaris TPPS Parepare mendampingi Sekda Kota Parepare H Iwan Asaad, selaku Wakil Ketua I TPPS Parepare, Plt Kepala Bappeda Parepare Zulkarnaen Nasrun selaku Wakil Ketua II TPPS, serta Ketua TP PKK Parepare Hj Erna Rasyid Taufan selaku Wakil Ketua III TPPS, dalam presentasi itu.
Halwatiah mengungkapkan, dalam presentasi itu Wakil Wali Kota (Wawali) memaparkan terobosan inovasi yang dilakukan Pemkot Parepare dalam hal ini TPPS Parepare sebagai upaya menurunkan stunting melalui 8 Aksi Konvergensi.
"Berbagai inovasi ini menunjukkan besarnya komitmen dan kepedulian Bapak Wali Kota, Pemerintah Kota Parepare melalui TPPS untuk menangani dan menurunkan stunting," kata Halwatiah.
Adapun 8 aksi yang dilakukan Parepare, mulai Aksi 1 yaitu analisa situasi, Aksi 2 rencana kegiatan, Aksi 3 rembuk stunting. Rembuk Stunting ini mulai tingkat Kecamatan hingga tingkat Kota. Kemudian Aksi 4 regulasi terkait percepatan penurunan stunting yaitu Perwali Nomor 45 Tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Berlanjut Aksi 5 yaitu pembinaan pelaku dan pemerintahan Kelurahan. Unsur pelaku adalah Tim Pendamping Keluarga (TPK), Kader Pembangunan Nasional, TPPS Kota, TPPS Kecamatan, TPPS Kelurahan.
Menyusul Aksi 6 yakni manajemen data, serta Aksi 7 pengukuran dan publikasi data stunting. Pelaksanaan audit stunting dilakukan di 4 Kecamatan oleh TPK dan Tim Teknis Audit Stunting Parepare yang selanjutnya dilakukan penilaian identitas risiko oleh tim pakar yang terdiri dari dokter spesialis anak, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, psikologi, dan ahli gizi. Terakhir Aksi 8 yaitu review kinerja tahunan. Output kegiatan yakni tercapai 41 kegiatan, dan tidak tercapai 12 kegiatan. Realisasi anggaran tercapai 38 kegiatan, tercapai dengan permasalahan 2 kegiatan, dan tidak tercapai 13 kegiatan.
"Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Lokus Tahun 2022 ini adalah penilaian dari hasil kerja Kota Parepare sepanjang tahun 2022. Jadi sangat penting keikutsertaan SKPD terkait dalam mensukseskan kegiatan ini," tegas Halwatiah.
Halwatiah mengemukakan, secara nasional prevalensi stunting ditetapkan target yang harus dicapai 14% pada 2024, sementara di Parepare prevalensi stunting berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 sebesar 24,8% dan di tahun 2022 naik menjadi 27,1%.
Namun menurut pelaporan program gizi Dinas Kesehatan melalui aplikasi eppgbm atau Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Parepare berhasil menurunkan angka stunting sebanyak 13,79% di tahun 2022 menjadi 8,73% di pengukuran Februari 2023.
"Sehingga Parepare optimis dengan meningkatkan intervensi baik spesifik maupun intervensi sensitif ke depannya, akan lebih baik dalam percepatan penurunan stunting sehingga bisa mewujudkan Zero Stunting di tahun 2024," tandas Halwatiah.
Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting ini dibuka langsung Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, sehari sebelumnya, Rabu, 24 Mei 2023.
Di ajang penilaian ini, Parepare juga menghadirkan stand yang memamerkan data penanggulangan stunting serta inovasi selama 2022.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |