Rabu, 06 Januari 2021 - 19:31 WIB
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, menyatakan jika Kabupaten Jeneponto berpotensi jadi lumbung energi dan pangan di Sulsel jika infrastruktur mendukung.
Artikel.news, Jeneponto - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, menyatakan jika Kabupaten Jeneponto berpotensi jadi lumbung energi dan pangan di Sulsel jika infrastruktur mendukung.
Makanya, ia berharap agar infrastruktur yang ada di Jeneponto dapat selesai secepatmungkin, agar dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan.
Infrastruktur tersebut di antaranya Bendungan Kelara dan Bendungan Karalloe. Jika kedua bendungan ini selesai, maka Jeneponto bisa menjadi lumbung energi dan lumbung pangan.
“Apalagi kalau nanti Kelara selesai, itu puluhan ribu hektare lahan bisa diairi,” kata Nurdin Abdullah (NA) saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di Jeneponto, Rabu (6/1/2021).
NA berharap, Presiden bisa datang ke Jeneponto untuk meresmikan berbagai proyek strategis di daerah ini.
Menurut Nurdin, potensi yang dimiliki Jeneponto sebagai lumbung energi, dapat menjadikan kabupaten ini sebagai pusat smelter yang merupakan fasilitas pengolahan hasil tambang.
Sumber energinya berasal dari tenaga bayu (angin). PLTB Jeneponto memiliki kapasitas 72 MW. Serta berbagai potensi energi lainnya yang dapat dimaksimalkan.
“Dari seluruh daerah di Sulsel, Jeneponto ini potensi anginnya paling tinggi. Paling berkualitas. Jadi hampir semua investor yang datang ke saya menyampaikan itu. Saya kira, salah satu syarat untuk mendirikan industri itu adalah listrik,” jelasnya.
Potensi lain adalah sektor pariwisata. Jeneponto memiliki pantai yang indah.
Dalam kunker ini, NA juga meninjau ruas jalan di Desa Kalimporo dan Desa Pallantikang, Kecamatan Bangkala. Ini merupakan dua akses jalan yang dibangun dari bantuan keuangan daerah.
Pemkab Jeneponto juga menyampaikan beberapa usulan pembangunan infrastruktur, seperti akses jalan, irigasi jaringan tersier, dan pembangunan tanggul.
Ia menjelaskan, dari usulan yang ada, Pemprov Sulsel akan melihat mana yang dapat menjadi prioritas sesuai dengan kondisi keuangan. Menurut Nurdin, yang mendesak adalah Pembangunan Pasar Turatea sebesar Rp20 miliar. Serta peningkatan jalan dan pembangunan pedesterian jalan sebesar Rp36 miliar.
“Jadi total Rp56 miliar. Mungkin itu dulu prioritas. Yang lain kita akan melihat anggaran. Minggu depan Insya Allah SK-nya akan kita kirim. Mudah-mudahan ada sisa anggaran lagi, kita masukkan irigasi tersier,” katanya.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |