Kamis, 04 September 2025 - 19:27 WIB
Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pengembangan SDM, Digitalisasi Pemerintah dan Inovasi BSKDN Kemendagri, Dr Akbar Ali hadir di Kota Parepare menjadi narasumber dalam kegiatan Penguatan Inovasi Daerah yang dilaksanakan Bappeda Parepare, Kamis (4/9/2025).
Artikel.news, Parepare -- Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pengembangan SDM, Digitalisasi Pemerintah dan Inovasi BSKDN Kemendagri, Dr Akbar Ali hadir di Kota Parepare menjadi narasumber dalam kegiatan Penguatan Inovasi Daerah yang dilaksanakan Bappeda Parepare, Kamis (4/9/2025).
Ini pertama kalinya Akbar Ali hadir dalam kegiatan resmi di Parepare, sejak dia tidak lagi menjabat Pj Wali Kota Parepare pada September 2024.
Suasana di Ruang Pola Kantor Wali Kota Parepare, tempat kegiatan pun menjadi hangat, karena Akbar Ali kembali bernostalgia bersama jajaran pejabat Pemkot Parepare yang pernah dia pimpin selama 11 bulan.
Pada momentum itu, Akbar Ali mengemukakan pentingnya inovasi, dan sudah menjadi kebutuhan di pemerintahan untuk peningkatan pelayanan terutama di era digitalisasi ini.
Dia mengulas inovasi tidak harus mahal, cukup sederhana dan murah. Intinya output dari inovasi itu menjadikan pekerjaan lebih efektif dan efisien.
"Inovasi penting karena kondisi daerah. Saat ini 85 persen kondisi keuangan daerah tidak baik-baik saja, sementara tuntutan kebutuhan masyarakat tinggi. Karena itu jajaran pemerintah tetap harus berjuang melakukan inovasi kebaruan untuk mendukung program-programnya," ujar Akbar Ali.
Dia menekankan, jika terbatas dalam membuat inovasi, bisa mengadopsi daerah lain dengan menyesuaikan kebutuhan dan kondisi daerahnya.
Dia mencontohkan beberapa daerah di Indonesia sukses melakukan inovasi dengan cara-cara mudah. Di Bali, Sekda atas dukungan Bupati melakukan apel sore setiap hari kerja pada pukul 16.00 untuk menerima laporan tentang pemanfaatan listrik di setiap OPD. Tujuannya untuk penghematan. Jadi bukan lagi sekadar imbauan, tapi sudah menjadi instruksi bagi setiap OPD.
Di Banyuwangi, dirangking lima OPD yang tidak melakukan inovasi dikurangi persentase TPP pegawainya untuk dialihkan ke lima OPD yang melakukan inovasi. Karena itu, OPD di Banyuwangi berlomba-lomba melakukan inovasi, sehingga daerahnya maju.
Di Surabaya bahkan lebih tegas, bagi OPD yang tidak melakukan inovasi, Kepala OPD-nya langsung diganti.
Di Bekasi, ada badan usaha milik RW, sehingga RW menjadi mandiri dalam melakukan kegiatan, tidak lagi harus bergantung pada pemerintah. Di Banyumas, menonjol inovasi pengelolaan sampah yang baik dan bernilai ekonomis tinggi.
Ada juga rumah sakit yang memiliki salon, yang membuat pasiennya menjadi lebih bersemangat. Kemudian sekolah mengasuh sekolah. Sekolah yang maju mengasuh sekolah belum maju. Bahkan ada anak sekolah dari STM (SMK) membuat inovasi pendeteksi gempa dengan alat sederhana. Sekarang inovasi itu diambil dan dimanfaatkan oleh BMKG.
"Di Kemendagri itu pada 2025 ini ada 37 ribu inovasi yang masuk, silakan diadopsi, masak tidak ada yang cocok dengan Parepare. Parepare ini kota kecil dan strategis sangat bisa dilakukan inovasi. Didukung oleh infrastruktur bagus dibanding daerah lain, tinggal berinovasi bersama Wali Kota," saran Akbar Ali.
Secara khusus Akbar Ali memuji Parepare yang pada aplikasi IGA Kemendagri, memiliki skor indeks inovasi dengan nilai 71,99 atau masuk dalam kategori sangat inovatif.
Karena itu, dia mendukung penuh Parepare melakukan inovasi agar tembus masuk 10 besar kategori IGA (Indeks Government Award), dan direkomendasikan mendapatkan DID atau dana insentif daerah. Di Kemendagri, validasi Inovasi daerah dikerjasamakan dengan Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Hasanuddin (Unhas). Dan Parepare yang masuk kategori sangat inovatif di IGA Kemendagri berpeluang mendapat validasi terbaik. "Kondisi sangat inovatif ini pertahankan, mudah-mudahan dalam validasi bisa menempatkan Parepare menjadi yang terbaik," harap Akbar Ali.
Wali Kota Parepare Tasming Hamid mengapresiasi tinggi hadirnya Akbar Ali berbagi kiat penguatan inovasi bersama jajaran Pemkot Parepare.
"Ini momentum sangat penting, jarang Pak Kapus (Akbar Ali) jalan seperti ini. Jadi manfaatkan sebaik-baiknya. Jadikan kegiatan ini tidak hanya seremonial semata, tapi betul-betul bisa diimplementasikan dalam bentuk inovasi," pinta Tasming.
Melalui momentum ini, mantan Pimpinan DPRD Parepare itu, mengajak seluruh OPD untuk membuat inovasi demi mempermudah pelayanan kepada masyarakat. Masyarakat harus dijadikan melek inovasi. Dalam sistem tata kelola pemerintahan, inovasi harus di-update sesuai tuntutan zaman.
"Terima kasih Pak Kapus sudah hadir di Parepare berbagi ilmu. Ilmu beliau luar biasa bisa dimaksimalkan, diadopsi, dan diimplementasikan di Parepare. Kalau tidak bisa buat inovasi, minimal bisa adopsi inovasi terbaik yang ada di Indonesia. Jadi tidak boleh lagi ada OPD tidak melakukan inovasi. Karena betapa mudahnya masyarakat mendapat pelayanan yang baik kalau inovasi dilakukan oleh semua OPD," tegas Tasming.
Kepala Bappeda Parepare Zulkarnaen Nasrun dalam laporannya mengungkapkan, kegiatan bertema Membangun Kolaborasi Inovasi Perangkat Daerah ini diselenggarakan sebagai upaya strategis untuk memperkuat kapasitas dan kapabilitas seluruh Perangkat Daerah Pemkot Parepare dalam mengembangkan inovasi yang terintegrasi, efektif, dan berdampak positif bagi masyarakat.
Karena itu, narasumber berkompeten dihadirkan dalam kegiatan ini yakni Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pengembangan SDM, Digitalisasi Pemerintah dan Inovasi BSKDN, dan Analis Kebijakan Ahli Pertama pada Pusat Strategi Kebijakan Pengembangan SDM, Digitalisasi Pemerintah dan Inovasi BSKDN Aldo Harjunanto.
"Sebagai informasi, kami sampaikan bahwa berdasarkan penilaian dari Kementerian Dalam Negeri dalam dua tahun terakhir, nilai indeks inovasi Kota Parepare Tahun 2023 sebesar 57,85 dengan predikat inovatif dan berada pada peringkat 30 secara nasional dan pada tahun 2024 peringkat dan nilai indeks inovasi mengalami sedikit penurunan dengan nilai 54,88 dan berada pada peringkat 45 secara nasional," ungkap Zulkarnaen dalam laporannya.
Sementara untuk penilaian indeks inovasi tahun ini, menurut Zulkarnaen, Pemkot Parepare telah melakukan penginputan inovasi daerah pada aplikasi IGA Kemendagri dengan jumlah inovasi yang terkirim sebanyak 45 inovasi dari 12 Perangkat Daerah, 2 UPTD Puskesmas, 2 UPTD SMP, dan 6 UPTD SD. Dibandingkan tahun lalu jumlah inovasi yang terkirim pada aplikasi IGA hanya 19 inovasi. Karena itu, dia mengharapkan tahun ini peringkat dan nilai indeks inovasi Parepare lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan penilaian sementara pada aplikasi IGA Kemendagri, skor indeks inovasi Parepare dengan nilai 71,99 masuk dalam kategori sangat inovatif.
"Harapan kami, setiap Perangkat Daerah dan UPTD agar berpartisipasi dalam penilain indeks inovasi yang dilaksanakan oleh kemendagri. Dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan inovasi diharapkan akan mempercepat pencapaian Parepare sebagai Kota Perubahan yang Berkemajuan dalam upaya mewujudkan visi Kota Parepare sebagai Kota Terbaik, Sejahtera dan Maju," kata Zulkarnaen.
Hadir dalam kegiatan, Inspektur Daerah Parepare Dr H Iwan Asaad, para Staf Ahli, Asisten, Kepala OPD, Direktur RSUD Andi Makkasau, Direktur dr RS Hasri Ainun Habibie, Direktur PAM Tirta Karajae, para Camat dan Lurah, serta para inovator dari setiap OPD dan UPTD.
Laporan | : | Risal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |