Kamis, 22 Desember 2022 - 21:59 WIB
Ilustrasi anak menangis.(Foto: Shutterstock)
Artikel.news, Makassar - Menangis adalah salah satu cara anak untuk mengekspresikan sesuatu yang dirasakan atau dialaminya. Ada banyak faktor mengapa anak menangis, seperti sedang sakit, takut, atau bahkan sekadar mencari perhatian ayah dan ibunya.
Mungkin beberapa orang secara insting mengatakan untuk berhenti menangis. Tetapi ternyata, ada beberapa alasan mengapa kita sebaiknya tidak perlu menyuruh anak untuk berhenti menangis.
Dikutip dari Kumparan.com, Kamis (22/12/2022), yang melansir Psychology Today, ketika orangtua terus menyuruh si kecil untuk berhenti menangis, kita justru menekan emosi mereka. Dan secara langsung memberi tahu bahwa mereka tidak seharusnya merasakan kesedihan. Atau juga 'memaksa' agar tidak merasakan perasaan apa pun.
Hal ini dinilai berbahaya. Padahal, ketika anak menangis atau berusaha mengekspresikan perasaannya, itu berarti dia sedang membangun keterampilan sosial-emosionalnya. Makanya, ini tidak boleh dihentikan begitu saja.
Tidak hanya itu, dikutip dari Educare Inspire Change, saat menekan anak agar tidak menangis, sama artinya meminta ia menekan emosinya seumur hidup. Ingat, anak-anak adalah makhluk hidup yang masih banyak belajar dan wajar bila mengalami kesalahan. Apalagi mereka belum memahami konsep tentang dunia nyata dan masalah yang dihadapi orang dewasa.
Contohnya, ketika anak kehilangan mainan yang disukai, bisa jadi baginya itu sangat menyedihkan. Namun, orang dewasa masih sering menilai perasaan anak sebagai masalah sepele. Padahal, sebaliknya, kita harus menunjukkan kepada si kecil bahwa akan ada waktunya dia merasa tidak baik-baik saja. Dan tidak apa untuk menangis.
Dilansir laman Moms, jika seorang anak terus-menerus disuruh untuk tidak menangis, atau tak boleh menunjukkan emosinya, maka dia cenderung akan terus melakukannya sampai dewasa.
Dikhawatirkan, mereka akan percaya bahwa menunjukkan perasaan atau emosi bukanlah hal baik. Sayangnya, pemikiran ini dapat merusak kesehatan mentalnya.
Imbasnya, anak jadi tidak dapat memproses emosinya, karena ditekan untuk terus menahan rasa sakit atau emosi yang dialaminya. Jadi di kemudian hari, dia akan bingung bagaimana melakukannya. Dan tak jarang, anak jadi meluapkannya dengan marah atau bahkan kekerasan.
Peran orangtua sangat penting untuk membimbing si kecil tentang cara meluapkan emosi dan menyimpan perasaan secara sehat. Dan salah satu caranya adalah dengan menangis. Jadi, anak menangis adalah sesuatu yang normal terjadi, dan tidak perlu memaksanya untuk berhenti menangis.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |