Senin, 03 November 2025 - 20:56 WIB
Kepala DPMPTSP Kota Makassar, Mario Said, menghadiri kegiatan Pembukaan Urban Farming Festival yang digelar di Anjungan City of Makassar, Pantai Losari, Senin (3/11/2025).

Artikel.news, Makassar — Kepala DPMPTSP Kota Makassar, Mario Said, menghadiri kegiatan Pembukaan Urban Farming Festival yang digelar di Anjungan City of Makassar, Pantai Losari, Senin (3/11/2025).
Festival ini menjadi ruang kolaborasi dalam mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan perkotaan secara produktif, menciptakan ketahanan pangan lokal, serta mendukung gaya hidup hijau dan berkelanjutan di Kota Makassar.
DPMPTSP Kota Makassar mendukung penuh inisiatif ini sebagai bagian dari upaya menghadirkan kota yang mandiri, inovatif, dan ramah lingkungan.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang hadir dan membuka secara resmi kegiatan tersebut, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan ketahanan pangan perkotaan melalui program urban farming atau pertanian lahan sempit.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pertanian dan Perikanan atas program unggulan ini,” ujarnya.
Ia menuturkan, sebagai kota besar, Makassar tidak memiliki lahan pertanian luas untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Namun, berbagai solusi menopang pangan terus dilakukan.
“Karena itu, kita harus bisa memaksimalkan potensi yang ada melalui pertanian lahan sempit,” ujar Munafri.
Ketua Partai Golkar Makassar itu menjelaskan, dengan jumlah penduduk sekitar 1,4 juta jiwa, Makassar perlu memiliki sistem ketahanan pangan yang tangguh dan berbasis pemberdayaan masyarakat.
Menurutnya, setiap gerakan warga harus mampu memberikan dampak positif terhadap upaya menjaga ketersediaan pangan di wilayah perkotaan.
Lanjut dia, kegiatan seperti ini menjadi penting karena mengajarkan masyarakat bagaimana mengembangkan pola pertanian dan perikanan di lahan terbatas.
“Kita sudah melihat banyak kelompok tani dan kelompok wanita tani yang aktif di kota ini, dan hasilnya cukup baik,” ungkapnya.
Dia menambahkan, Pemkot Makassar kini tengah mengintegrasikan sistem pengelolaan sampah terpadu dengan urban farming. Dalam sistem ini, sampah organik tidak lagi dibuang.
Tetapi diolah menjadi pupuk dan pakan bernutrisi tinggi yang mendukung aktivitas pertanian dan budidaya perikanan. Sehingga Pemkot Makassar, ingin sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi di setiap RT/RW.
“Hari ini sudah berjalan di sejumlah kelurahan dengan 153 unit tema modern (tempat pengelolaan sampah komunal). Ini langkah awal yang baik dan akan terus diperluas, terutama di wilayah padat penduduk,” jelas mantan Bos PSM itu.
| Laporan | : | Aan | 
| Editor | : | Ruslan Amrullah |