Rabu, 29 Oktober 2025 - 10:44 WIB
Menumbuhkan budaya literasi dan memperkuat karakter kebangsaan di kalangan peserta didik, UPT SMA Negeri 4 Parepare kembali menggelar kegiatan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) 2025 dengan semangat yang luar biasa. Tahun ini, kegiatan GLS mengusung tema besar “Semangat Kepahlawanan dan Kearifan Lokal dalam Karya dan Ekspresi.”

Artikel.news, Parepare — Menumbuhkan budaya literasi dan memperkuat karakter kebangsaan di kalangan peserta didik, UPT SMA Negeri 4 Parepare kembali menggelar kegiatan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) 2025 dengan semangat yang luar biasa. Tahun ini, kegiatan GLS mengusung tema besar “Semangat Kepahlawanan dan Kearifan Lokal dalam Karya dan Ekspresi.”
Kegiatan yang berlangsung di Panggung dan Lapangan Upacara SMA Negeri 4 Parepare itu dirangkaikan dengan tiga ajang utama, yakni Lomba Pementasan Drama Bertema Kearifan Lokal Cerita Rakyat Sulawesi Selatan, Lomba Musikalisasi Puisi, dan Lomba Fashion Show Bertema Kepahlawanan.
Sebagai Ketua Panitia, Nurham, S.Pd., M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata pelaksanaan program literasi yang terintegrasi dengan penguatan karakter dan pelestarian budaya daerah.
“Kami berharap para peserta tidak hanya menampilkan kemampuan akting dan kreativitas, tetapi juga belajar memahami pesan moral yang terkandung dalam kisah-kisah rakyat daerah kita sendiri. Dari sanalah lahir generasi muda yang berkarakter, berbudaya, dan bangga akan identitas lokalnya," kata Nurham.
Selain itu kegiatan ini juga merupakan rangkaian kegiatan menulis naskah drama yang telah terlaksana pada 18 Oktober 2025, dan rencana hasil karya siswa akan diterbitkan dalam bentuk buku Kumpulan Naskah Drama Siswa-Siswi SMA Negeri 4 Parepare.
Dalam lomba pementasan drama, para peserta menghadirkan berbagai kisah rakyat khas Sulawesi Selatan seperti Kisah Datu Museng dan Maipa, I Laurang Si Manusia Udang, Nene’ Mallomo, dan Cinta di Balik Wajah Kera. Cerita-cerita tersebut dikemas secara modern dan kreatif, musik tradisional, dan sentuhan teatrikal yang memukau.
Beberapa perwakilan kelas menampilkan interpretasi unik terhadap pesan moral dan nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalam kisah tersebut.
Selain lomba drama, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan musikalisasi puisi versi sastra yang bertema kepahlawanan. Para siswa memadukan syair-syair perjuangan dengan alunan musik yang menggugah semangat cinta tanah air.

Tak kalah menarik, fashion show bertema kepahlawanan menampilkan busana kreasi siswa yang menggabungkan unsur tradisional Bugis, Tana Toraja, dan Kebaya Nasional dengan simbol perjuangan bangsa.
Dalam sambutannya, Kepala SMA Negeri 4 Parepare Hamzah Wakkang, S.Pd., M.Pd. mengapresiasi kreativitas para peserta dan kerja keras panitia yang terdiri dari guru pendamping dan KKN UNM sehingga kegiatan ini berjalan dengan lancar.
“Gerakan Literasi Sekolah tahun ini luar biasa karena tidak hanya mengasah kemampuan literasi dan seni, tetapi juga menanamkan nilai-nilai budaya dan nasionalisme. Anak-anak belajar mengenal pahlawan dan tokoh lokal sebagai inspirasi dalam berkarya,” puji kepala sekolah.
Hasil penilaian dewan juri, terdiri dari Tri Astoto, S.Pd., M.Pd., Ahmad, S.Pd., M.Pd. dan Sahran, S.Pd., M.Pd, yang merupakan sastrawan, budayawan, dan penggiat teater menetapkan Kelas XI Matinulu 2 sebagai juara I Lomba Drama dengan pementasan berjudul “ Sumpah Cinta di Ujung Laut Makassar.” Sementara Kelas X Macca 2 dinobatkan sebagai juara I Musikalisasi Puisi, dan Kelas XII Malempu 2 meraih juara Fashion Show Kepahlawanan dengan busana bertema “Habibie dan Ainun .”
Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan piala dan piagam penghargaan kepada para pemenang. Semangat dan kreativitas yang ditunjukkan siswa membuktikan bahwa literasi dapat tumbuh melalui seni, budaya, dan ekspresi yang berakar pada kearifan lokal.
SMA Negeri 4 Parepare berkomitmen menjadikan kegiatan ini sebagai agenda tahunan untuk terus menumbuhkan generasi muda yang literat, berkarakter, dan bangga akan budaya daerahnya.
| Laporan | : | Risal |
| Editor | : | Ruslan Amrullah |