Artikel.news, Polman -- Seorang petani bernama Agus (49) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), diringkus polisi. Pria yang kesehariannya sebagai petani itu ditangkap karena menganiaya tetangganya dengan menebas menggunakan parang. 

Kapolsek Tapango, Iptu Saifud mengatakan, penganiayaan itu terjadi hanya karena masalah tali pengikat sapi. Korban dan pelaku pun cekcok hingga terjadi penganiayaan.

"Jadi penganiayaan itu terjadi karena masalah kepemilikan tali pengikat sapi antara pelaku dan korban," ungkap Iptu Saifud kepada wartawan, Senin (19/6/2023).

Dia menjelaskan bahwa penganiayaan itu terjadi di Desa Riso, Kecamatan Tapango, pada Senin 19 Juni siang tadi sekira pukul 12.00 WITA. Awalnya, korban mendatangi rumah pelaku untuk mempertanyakan maksud pelaku melepas tali yang terpasang di anjing milik korban.

Namun setibanya di rumah pelaku, terjadilah adu mulut lantaran pelaku menyebut jika tali itu merupakan tali sapinya yang hilang seminggu yang lalu.

"Mereka terlibat adu mulut, karena korban datang kan mempertanyakan soal tali yang hilang di sapinya tapi pelaku mengaku jika tali yang dilepas adalah miliknya yang hilang," ungkap Saifud.

Saat adu mulut itu berlangsung, korban yang membawa badik langsung menyerang pelaku. Namun pelaku berhasil menghindar dan memberikan serangan balasan menggunakan parang. Korban pun akhirnya kena tebas di tubuhnya dan dilarikan ke rumah sakit. 

"Pelaku menyerang korban sebanyak empat kali, hingga mengenai beberapa bagian tubuh korban," terang Saifud.

Saifud menyebut bahwa setelah pelaku menganiaya korban, dia pun langsung menuju kantor desa untuk menyerahkan diri. Sementara korban dirujuk ke RSUD H Andi Depu Polewali untuk mendapat pertolongan.

"Pelaku langsung lari menuju kantor desa kemudian menyerahkan diri ke Polsek Tapango. Sementara, korban yang menderita luka, sempat dibawa ke Puskesmas Pelitakan lalu dirujuk ke rumah sakit," pungkasnya.

Saat ini, kasus tersebut telah ditangani Polres Polman dan pelaku  pun telah diamankan di Polres Polman untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.