Artikel.news, Makassar -- Basarnas Sulawesi Selatan memperpanjang operasi pencarian korban Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi 2 yang karam di perairan Selat Makassar. Operasi pencarian itu diperpanjang selama tiga hari ke depan. 

Hal tersebut disampaikan Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi setelah memantau operasi pencarian via udara bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dengan Heli Puma milik Polri, Jumat (3/6/2022).

"Atas berbagai pertimbangan, terutama dengan 16 korban yang belum ditemukan, karenanya operasi SAR akan kami perpanjang hingga tiga hari ke depan,” ujar Djunaidi

Selain itu, Djunaedi menyebut ada pertimbangan lain sehingga  memperpanjang operasi pencarian itu, yakni karena adanya tiga korban berhasil ditemukan meninggal pada hari kelima dan keenam pencarian.

"Ini juga sudah menjadi pertimbangan kita untuk melanjutkan proses pencarian korban," tutur Djunaedi. 

Djunaedi mengaku bahwa dalam proses pencarian ini, tim Basarnas yang dibantu dengan tim SAR Polda Sulsel, TNI AD, TNI AL, Bakamla, BPBD Sulsel, dan juga beberapa unsur dan pihak terkait lainnya serta para warga dan nelayan tak lupa untuk selalu menghaturkan banyak terima kasih karena telah berjibaku bersama membantu tugas dan tanggung jawab mereka. 

“Kami banyak berterima kasih untuk bapak Kapolri, Kapolda, Ditpolair, TNI AU, TNI AL, dan para nelayan lainnya atas pengerahan alut guna pencarian terhadap korban kecelakaan kapal KM Ladang Pertiwi 02,” tambah Djunaidi. 

Lebih lanjut, Djunaidi menambahkan bahwa dengan adanya penambahan operasi pencarian ini dapat memberi harapan untuk dapat segera menemukan ke 16 korban kecelakaan kapal. 

“Semoga dengan penambahan waktu tiga hari kedepan, pencarian akan dimaksimalkan sehingga keenam belas korban dapat ditemukan,” tandas Djunaidi. 

Sejauh ini tiga korban kecelakaan KM Ladang Pertiwi 2 telah ditemukan meninggal dunia. Sehingga tersisa 16 korban lagi dari perkiraan 50 penumpang. 

Sebelumnya, KM Ladang Pertiwi 02 berlayar dari Pelabuhan Rakyat Paotere Makassar pada Rabu 25 Mei 2022. Kapal hendak menuju ke beberapa pulau di Pangkep, seperti, Pulau Pemantauang, Masalima, Saliriang, dan Pamalikang. Namun kapal kecelakaan dan tenggelam dalam pelayarannya di Selat Makassar.