Artikel.news, Islamabad - Selebriti TikTok asal Pakistan, Humaira Asghar, belum lama ini menuai hujatan publik. Pasalnya, Humaira membakar hutan untuk kebutuhan pembuatan konten di TikTok.

Hutan yang dibakar Humaira ini termasuk kawasan Taman Negara Margalla Hills yang dilindungi di Pakistan.

Tanpa merasa bersalah, Humaira menyalakan api hingga menjalar ke sejumlah bagian hutan tersebut.

Humaira pun berpose dan memperagakan busana yang dipakainya dengan latar belakang hutan yang terbakar.

Selain itu, Humaira juga sempat menuliskan keterangan unggahan yang mengomentari hutan terbakar itu.

"Api marak di mana saja saya berada," tulis Humaira lewat media sosial, seperti dilansir dari Insertlive.com, Selasa (24/5/2022).

Video dan akun TikTok milik Humaira tak lama kemudian hilang usai mendapat kecaman dari berbagai pihak.

Bahkan, Humaira juga terpaksa berurusan dengan hukum karena dianggap telah merusak hutan lindung.

Hutan yang dibakar Humaira ini berada di jajaran pegunungan Himalaya dan menjadi tempat tinggal bagi 600 jenis tanaman, 250 burung, 38 mamalia dan 13 jenis reptil.

Sebagian hewan dan tumbuhan di kawasan tersebut juga dilindungi otoritas negara Pakistan karena terancam punah.

Dilansir dari The Pakistan, kepolisian Islamabad menerima laporan dari warga dan langsung menyelidiki kasus kebakaran hutan tersebut.

"Daerah ini adalah bagian dari Taman Nasional Margalla Hills, telah melaporkan beberapa insiden kebakaran hutan baru-baru ini yang merusak ekosistem," keterangan kepolisian Islamabad.

Meski begitu, Humaira yang terancam hukuman justru mengaku tak membakar hutan tersebut.

Humaira berujar bahwa hutan tersebut sudah terbakar lebih dahulu sebelum dirinya dan tim membuat video konten.

Humaira merasa tak bersalah ketika membuat video di dekat area hutan yang sudah terbakar.

"Tidak ada salahnya membuat video," bela Humaira melalui pernyataan sang asisten.

Aksi Humaira tersebut tentu saja menuai banyak hujatan dari berbagai pihak. Banyak yang merasa aksi Humaira tersebut tidak pantas dan memberikan contoh buruk.

Laporan	:	Cullank
Editor	:	Ruslan Amrullah