Artikel.news, Makassar – Bulan Ramadan tiba, Artinya umat Islam di seluruh dunia akan melakukan ibadah puasa selama sebulan, mulai dari matahari terbit hingga terbenam. 

Beberapa negara di dunia memiliki durasi puasa yang berbeda-beda. Ada yang pendek, ada pula yang sangat panjang. 

Adapun perbedaan durasi puasa ini disebabkan oleh perbedaan posisi matahari mengikuti gerak semu tahunannya.

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (2/4/2022), yang melansir Theislamicinformation.com, durasi puasa yang lebih lama akan dialami sejumlah negara di belahan utara khatulistiwa

Negara-negara tersebut memiliki musim panas pada bulan-bulan tertentu, sehingga pada saat itu wilayahnya mendapat sinar matahari lebih lama.

Sementara itu, di belahan bumi bagian selatan, durasi puasanya bisa lebih pendek jika dibandingkan dengan negara di bagian utara. 

Setidaknya ada delapan negara di dunia ini yang memiliki durasi puasa terpendek di tahun 2022 ini. Ke delapan negara tersebut didominasi oleh negara di Amerika Latin dan Afrika.

Berikut ini adalah daftar negara dengan durasi puasa paling pendek di dunia, dikutip dari The National News:

1. Johannesburg, Afrika Selatan: 11 hingga 12 jam
2. Buenos Aires, Argentina: 11 hingga 12 jam
3. Cape Town, Afrika Selatan: 11 hingga 12 jam
4. Christchurch, Selandia Baru: 11 hingga 12 jam
5. Ciudad del Este, Paraguay: 11 hingga 12 jam
6. Montevideo, Uruguay: 11 hingga 12 jam
7. Brasilia, Brasil: 12 hingga 13 jam
8. Harare, Zimbabwe: 12 hingga 13 jam

Pada dasarnya, ada dua cara untuk mengetahui kapan puasa Ramadhan dimulai, yakni hisab (hitungan) dan rukyatul hilal (melihat hitungan). 

Di Indonesia, ada beberapa badan yang biasa menentukan tanggal mulainya ibadah puasa pada 1 Ramadhan, dari Muhammadiyah hingga Nahdlatul Ulama (NU). 

Muhammadiyah diketahui telah menetapkan tanggal 1 Ramadhan 1443 Hijriah berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal, yakni pada Sabtu (2/4/2022).

Sementara itu, untuk NU dan Kementerian Agama (Kemenag) hingga saat ini belum mengumumkan kapan puasa Ramadhan 2022 dimulai. 

Alasannya karena pengamatan hilal akan dilakukan pada 29 di kalender Hijriah dengan melakukan metode rukyatul hilal di 35 titik wilayah Indonesia. 

Selain Muhammadiyah dan NU, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkirakan bahwa awal Ramadhan dimulai pada Ahad (3/4/2022).