Artikel.news, Jakarta – Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menyebutkan saat ini ada 15,9 juta usaha mikro, kecil dan menengah yang terhubung ke ekosistem digital.

Pemerintah menargetkan 30 juta UMKM bergabung ke ekosistem digital pada 2024. Hal ini bukan tanpa alasan, karena UMKM Indonesia masih harus didorong untuk bergerak ke arah transformasi digital.

Para pelaku UMKM membutuhkan akses ke infrastruktur digital yang stabil dan menyeluruh. 

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki meminta UMKM bersikap adaptif dan inovatif agar bisa bertahan dan tumbuh di tengah pandemi.

Ia menyebut pemerintah terus mendorong UMKM untuk mengikuti transformasi digital supaya bisa bertahan dan tumbuh di tengah krisis ini. 

"Kami juga mengingatkan pelaku UMKM untuk meningkatkan skala bisnis dan kualitas produk supaya bisa tumbuh dan berkembang," kata Teten Masduki, dikutip dari Viva.co.id, Jumat (8/10/2021).

Pada kesempatan yang sama, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengaku akan membantu pemasaran produk-produk UMKM melalui media yang berada di dalam unit grup perusahaannya. "UMKM sangat penting sekali saat krisis karena perusahaan-perusahaan besar terdampak karena krisis (pandemi COVID-19),” kata dia.

Selain itu, Hary mengklaim juga membantu untuk mengunggah konten-konten UMKM tanpa biaya (free of charge) melalui media TV, portal, dan media sosial yang akan disesuaikan dengan channel dan berbagai segmentasi yang ada.

Sebagai informasi, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menandatangani nota kesepahaman dengan MNC Group dalam rangka mendukung program Kemenkop UKM untuk mewujudkan ekosistem koperasi dan UMKM masa depan.

Selain itu, Motion Banking selaku bank milik MNC Group juga menandatangani kerja sama dengan Smesco Indonesia yang merupakan lembaga resmi di bawah Kemenkop UKM untuk mendorong tujuan tersebut.

"Kerja sama ini akan jadi peluang supaya UMKM dapat memiliki akses pembiayaan lebih mudah dan lebih murah," jelas Hary.