Artikel.news, Makassar - Menjadi kaya bukan hanya sekadar impian, melainkan sebuah perjalanan yang memerlukan perencanaan, disiplin, dan keputusan bijak dalam mengelola keuangan.

Warren Buffet, seorang investor besar yang memiliki pengaruh di pasar saham Amerika Serikat, bahkan di dunia pernah membeberkan lima kebiasaan yang masih dilakukan orang bikin sulit kaya.

Dilansir dari Tribunjakarta.com, Ahad (6/10/2024), yang mengutip newtraderu.com, berikut lima kebiasaan yang membuat orang sulit kaya.

1. Membandingkan dan ikut-ikutan trend

Membanding-bandingkan kondisi keuanganmu dengan orang lain, akan menimbulkan iri.

Saat kamu membandingkan kondisi keuanganmu dengan orang lain, maka itu tidak baik.

Ditambah lagi kamu masih ikut-ikutan trend yang ada. Tak peduli berapa uangmu, kamu berusaha memenuhinya.

2. Tidak punya dana darurat

Dana darurat berasal dari sisihan uang tabungan dan nantinya akan digunakan pada saat situasi mendesak.

Hal itu sangat penting karena bisa menjadi penolong bagi kehidupan kita saat kesusahan.

Setidaknya, kamu harus memiliki dana darurat sebesar 6 kali dari gaji bulanan.

Dana darurat akan menjadi dana cadangan dan membuat kondisi keuanganmu lebih stabil.

3. Pengeluaran belanja bulanan

Kebiasaan orang tidak memerhatikan pengeluaran belanja bulanan.

Kamu harus memahami kebiasaan berbelanjamu.

Hal itu baik sebagai bentuk pemahaman pengeluaran yang digunakan setiap bulannya.

Jika kamu melakukan kebiasaan itu, maka uang yang dikeluarkan tidak akan sia-sia.

4. Tidak punya penerapan rencana keuangan

Orang yang tidak memiliki perencanaan keuangan, akan sulit kaya.

Tidak adanya perencanaan hanya akan menimbulkan pengeluaran yang tidak pasti, sehingga uang mudah habis.

5. Hidup di luar kapasitas diri sendiri

Hal ini mengacu pada kegiatan yang cenderung menghabiskan banyak uang, tetapi tidak melihat sisi kemampuan diri atas hal tersebut.

Biasanya, orang-orang seperti ini hidup di dalam gengsi yang dimana uang akan dihabiskan untuk membeli sesuatu yang diinginkan bukan atas dasar kebutuhan.

 

Laporan	:	Fadli
Editor	:	Ruslan Amrullah