Artikel.news, Jakarta - Mandi air dingin sebaiknya jangan ditakuti. Paparannya disebut memiliki beberapa manfaat untuk mental dan fisik sehingga dapat membantu melawan stres, depresi, dan kekurangan energi.

Terapi air dingin, yang juga dikenal sebagai hidroterapi, dilakukan dengan berendam ke dalam air yang memiliki suhu tidak lebih dari 15 derajat Celcius. 

Meskipun bersentuhan dengan air yang sangat dingin dapat memberikan serangan panik pada awalnya, tubuh dapat segera menyesuaikan diri.

Dikutip dari Tempo.co, Kamis (4/5/2023), laporan yang diterbitkan di New York Times menunjukkan terapi air dingin membantu mengatur ulang kimia otak. 

Metode ini memanfaatkan dopamin yang menyenangkan dan mengurangi kadar kortisol atau hormon stres, sehingga bisa meredakan stres. 

Berikut beberapa manfaat terapi air dingin yang diterbitkan Medical Daily.

Mengurangi peradangan

Metode ini telah terbukti mengurangi peradangan dalam tubuh, yang membalikkan segala jenis rasa sakit dan menenangkan otot. Sebabnya, syok dingin menurunkan kadar interleukin 1 beta (IL-1β) , molekul pemberi sinyal yang memicu peradangan.

Meningkatkan sirkulasi darah

Teknik ini meningkatkan sirkulasi darah dengan menyempitkan pembuluh darah dan mengeluarkan sisa metabolisme sehingga memasok jaringan otot dengan darah segar yangkaya oksigen.

Meningkatkan energi

Air dingin dapat menyebabkan pelepasan adrenalin, yang meningkatkan level energi, juga mengarah pada peningkatan kejernihan dan fokus mental dan dapat membantu memerangi kelelahan.

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Sebuah studi pada 2016 yang diterbitkan dalam jurnal Plos One menunjukkan air dingin berdampak positif pada kekebalan. 

Paparan air dingin menawarkan kekebalan yang lebih baik daripada yang lain. Ada beberapa risiko yang terkait paparan air dingin, termasuk hipotermia, aritmia, dan serangan jantung.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga sesi terapi air dingin singkat dan mengikuti panduan medis yang tepat sebelum memilihnya. 

Perlu diingat, mandi air dingin tidak boleh lebih dari 15 menit, kata John Gallucci, koordinator medis Major League Soccer Amerika Serikat.

Laporan	:	Jannah
Editor	:	Ruslan Amrullah