Artikel.news, Parepare -- Kota Parepare dilirik sebagai salah satu Kabupaten Kota di Sulawesi Selatan bahkan nasional yang dinilai berhasil dalam mengimplementasikan Green City Metric.

Terbukti, Parepare sukses mendapatkan penghargaan nasional bertajuk UI Green City Metric, sebuah ajang penilaian dan penghargaan bagi kota-kota di Indonesia yang konsisten dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor.

Hal ini melatarbelakangi Bappeda Kota Makassar memilih mengunjungi Parepare untuk mempelajari lebih jauh implementasi dan inovasi green city di kota ini.

Rombongan Bappeda Makassar disambut hangat oleh jajaran Bappeda Parepare, Jumat (28/11/2025).

Sekretaris Bappeda Parepare AM Dirham mewakili Kepala Bappeda Zulkarnaen Nasrun, bersama Kepala Bidang Perencanaan Praswilek Kadek Sroningsih dan jajaran terkait menerima kunjungan kerja rombongan Bappeda Makassar.

Secara singkat, AM Dirham memaparkan bahwa Parepare di ajang UI Green City Metric pada tahun pertama meraih penghargaan terbaik dalam bidang energi terbaharukan melalui inovasi PJU. Kemudian tahun kedua Parepare kembali meraih penghargaan kali ini terbaik dalam bidang pengelolaan air limbah. Dan pada tahun ketiga atau 2025 yang baru lalu, Parepare mendapatkan penghargaan terbaik tata kelola air.

"Jadi yang terakhir baru-baru ini, Bapak Wakil Wali Kota mewakili Wali Kota menerima penghargaan UI Green City Metric di Kota Madiun, yaitu Parepare sebagai kota terbaik ketiga bidang tata kelola air, dan sekaligus Parepare juga mendapatkan penghargaan sebagai peringkat 15 nasional Kabupaten Kota Paling Berkelanjutan," ungkap Dirham.

Dirham mengemukakan, penghargaan UI Green City Metric menunjukkan komitmen kuat dari Pemkot Parepare dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Apresiasi UI Green City Metric dari Universitas Indonesia (UI) pun memberi dampak positif bagi pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan bagi masyarakat Parepare.

Ajang UI Green City Metric lebih dari sekadar pemeringkatan dan penghargaan, tapi juga menjadi wadah kolaborasi dan ruang berbagi praktik baik antar daerah. Itu dengan enam kriteria utama: Penataan Ruang dan Infrastruktur, Energi dan Perubahan Iklim, Tata Kelola Sampah dan Limbah, Tata Kelola Air, Akses dan Mobilitas, serta Tata Pamong (Governance).