Rabu, 09 April 2025 - 21:35 WIB
Wali Kota Parepare, Tasming Hamid hadir dan membuka resmi Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kegiatan Pembangunan Triwulan I Tahun Anggaran 2025, di Ruang Pola Kantor Wali Kota Parepare, Rabu (9/4/2025).
Artikel.news, Parepare — Wali Kota Parepare, Tasming Hamid hadir dan membuka resmi Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kegiatan Pembangunan Triwulan I Tahun Anggaran 2025, di Ruang Pola Kantor Wali Kota Parepare, Rabu (9/4/2025).
Monev diikuti oleh Sekda Parepare Muh Husni Syam, Kepala Bappeda Zulkarnaen Nasrun, jajaran Staf Ahli, Asisten, para Kepala SKPD, Direktur RSUD Andi Makkasau, Direktur PAM Tirta Karajae, Camat dan Lurah, dan para pejabat terkait. Juga ada peserta yang mengikuti Monev melalui zoom (virtual).
Di hadapan jajarannya, Tasming Hamid mendorong untuk mengoptimalisasi potensi daerah, penguatan kemandirian daerah dalam menghadapi tantangan keterbatasan anggaran.
Tasming menekankan perlunya strategi pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien, sekaligus mendorong optimalisasi potensi sumber daya lokal untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Keterbatasan anggaran menjadi tantangan bersama. Namun ini juga menjadi pekerjaan rumah besar bagi kita semua untuk memperkuat kemandirian daerah. Potensi yang ada harus dimaksimalkan untuk meningkatkan PAD, sehingga kita tidak selalu bergantung pada anggaran dari pusat,” kata Tasming.
Dia mengemukakan, seluruh aset daerah yang memiliki nilai ekonomis harus dioptimalkan pemanfaatannya demi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Jika aset-aset daerah dapat memberikan kontribusi untuk PAD dan memberi manfaat bagi masyarakat, tentu harus kita kelola dan manfaatkan dengan baik,” tekan TSM, akronimnya.
Dalam kesempatan itu, Tasming juga menyoroti sejumlah persoalan yang perlu mendapatkan perhatian serius, di antaranya pengelolaan parkir yang dinilai masih belum maksimal, pembenahan infrastruktur Pasar Rakyat Lakessi, serta penanganan isu strategis lainnya seperti inflasi, stunting, dan kemiskinan ekstrem.
Dia juga mengingatkan, pelayanan harus dimaksimalkan. Karena masalah pelayanan ini menjadi atensi Presiden berdasarkan hasil retret yang diikuti oleh Tasming Hamid beserta seluruh kepala daerah di Indonesia belum lama ini.
Tasming menyoroti lamanya waktu menunggu pelayanan di RSUD Andi Makkasau, RS dr Hasri Ainun Habibie, termasuk juga Puskesmas. Belum lagi tempat menunggu pasien dari segala jenis penyakit yang berkumpul dalam satu ruangan, dinilai rawan penularan penyakit. Itu perlu dievaluasi, carikan solusi, pangkas waktu menunggu, jangan terlalu lama menunggu, sehingga perlu dikedepankan berbasis aplikasi agar memudahkan.
"Di rumah sakit itu jangan biarkan pasien menunggu lama. Selesai diperiksa dokter harus lagi membawa resep obat ke apotek, obat baru diracik dan lain-lain. Daripada menunggu lama, suruh mereka pulang, minta alamatnya kemudian antarkan obat yang sudah jadi ke rumahnya. Kita anggarkan biaya untuk pengantarannya. Jangan biarkan pasien apalagi orang tua, kasihan kalau harus ke sana ke mari. Biarkan tenaga kesehatan yang bekerja melayani pasien. Kedepankan 5S," tegas Tasming.
Juga menjadi perhatian Tasming adalah fasilitas di Kantor Kelurahan yang tidak memadai. Mobiler sudah tidak layak. Dan bangunan Kelurahan berwarna warni tidak seragam.
"Ke depan, harus ada percontohan Kelurahan di setiap Kecamatan. Fasilitas dan mobilernya harus memadai. Dan warnanya diseragamkan semua. Putih misalnya. Tidak harus warna biru hanya karena saya Nasdem, tidak ada lagi warna warna begitu. Pilkada sudah selesai. Mohon dukungan ta semua, mari bersama-sama membangun daerah," tandas Tasming.
Laporan | : | Risal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |