Selasa, 27 Agustus 2024 - 19:43 WIB
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan Dr Ganjar Harimansyah hadir dalam Diskusi Sastra dan Bedah Buku rangkaian Festival Sastra Parepare 2024 yang diadakan Rumah Puisi Parepare, di Hotel Grand Kartika, Parepare, Selasa (27/8/2024).
Artikel.news, Parepare -- Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan Dr Ganjar Harimansyah hadir dalam Diskusi Sastra dan Bedah Buku rangkaian Festival Sastra Parepare 2024 yang diadakan Rumah Puisi Parepare, di Hotel Grand Kartika, Parepare, Selasa (27/8/2024).
Turut hadir menjadi narasumber dalam sesi diskusi sastra, Novelis dan Sastrawan Yudhistira Sukatanya, Penyair dan Dosen UNM Dr Asia Ramli Prapanca, serta Cerpenis dan Sastrawan Badaruddin Amir.
Sementara pada sesi bedah buku, masing-masing membedah Gemuruh Ombak Parepare (karya 60 nominasi lomba cipta puisi), dan Nyanyian Gelombang di Pantai Parepare (karya siswa SMA Parepare). Pembicara dalam bedah buku adalah Dr Aslan Abidin (Penyair, Dosen UNM), Baharuddin Iskandar MPd (Penulis, Kacabdis Wil. VIII), dan Bambang Widiatmoko (Penyair, Dosen Gunadarma). Moderator, Ika Merdeka Sari Hakim, guru SMPN 1 Parepare.
Kepala Balai Bahasa Sulsel Ganjar Harimansyah dalam kesempatan itu tidak ragu memuji Festival Sastra oleh Rumah Puisi Parepare ini.
"Festival Sastra ini sangat keren yang diselenggarakan oleh komunitas sastra yang sudah puluhan tahun eksis di Parepare," puji Ganjar.
Ganjar menyebut, Rumah Puisi Parepare adalah salah satu komunitas sastra yang diakui dan mendapat apresiasi dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Bahasa.
"Rumah Puisi Parepare ini banyak sekali mengadakan kegiatan dengan bantuan pemerintah. Dan selain Festival Sastra, Rumah Puisi ini juga mengadakan bengkel sastra termasuk penulisan puisi dan baca puisi, serta musikalisasi puisi. Salah satu yang membanggakan itu kumpulan antologi dua puisi yang dari proses bengkel sastra. Selain membanggakan para penulisnya juga membanggakan Kota Parepare," ungkap Ganjar.
Ganjar berharap Festival Sastra ini bisa menggeliatkan sastra khususnya di Parepare, dan bisa menggugah Pemerintah Kota untuk berkolaborasi dan bersinergi memajukan sastra.
Sementara Ketua Rumah Puisi Parepare, Tri Astoto K mengatakan, diskusi sastra ini merupakan kegiatan ke lima rangkaian dari Festival Sastra.
"Saya sungguh merasa terhormat acara ini bisa dihadiri oleh Kepala Balai Bahasa Sulawesi Selatan. Dan acara ke lima Festival Sastra ini Alhamdulillah berjalan lancar," ujar Tri Astoto.
Tri Astoto yang juga penggagas Festival Sastra ini mengemukakan, sastra merupakan bagian daripada kegiatan-kegiatan yang sifatnya edukasi kepada masyarakat dan pelajar.
"Jadi sastra ini ingin mendekatkan ke masyarakat sekaligus penguatan komunitas sastra yang berfokus pada pelestarian dan pengembangan budaya lokal," ulas mantan Kepala SMPN 10 Parepare ini.
Bedah buku dalam kegiatan ini dihadiri oleh para nominator lomba cipta puisi dari berbagai daerah di Sulsel, di antaranya Makassar, Takalar, Jeneponto, Pinrang, Maros, Gowa, dan Parepare, serta para siswa yang mengikuti bengkel penulisan puisi.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |