Jumat, 24 Maret 2023 - 21:17 WIB
Koordinator MTI Parepare, Dr Muh Nashir T ST MT
Artikel.news, Parepare -- Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) dengan salah satu agenda pemilihan ketua dan pengurus baru.
Muswil MTI Sulsel rencananya digelar di Hotel Lamacca, Universitas Negeri Makassar (UNM), Sabtu (25/3/2023).
Jelang Muswil, MTI Parepare menyuarakan komposisi yang tepat bagi MTI Sulsel ke depan, agar dapat menjadi mitra strategis Pemerintah baik Provinsi maupun Kabupaten Kota dalam memberikan solusi terhadap berbagai macam masalah transportasi di Sulsel.
Koordinator MTI Parepare, Dr Muh Nashir T ST MT berharap, Muswil MTI Sulsel dapat melahirkan para pengurus terutama ketua yang memahami masalah transportasi khususnya di Sulsel.
"Banyak masalah transportasi di Sulsel, dan dengan hadirnya MTI Sulsel diharapkan dapat memberikan ide dan gagasan bagaimana menyelesaikan persoalan transportasi itu. Tentu harus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi, dan Kabupaten Kota," harap Nashir.
Di antaranya yang Nashir ingatkan adalah dengan beroperasinya kereta api di Sulsel. Nashir menekankan, segala potensi gesekan yang memungkinkan terjadi dengan beroperasinya kereta api, harus dipikirkan dan dikaji sedini mungkin. Dan itu menjadi tugas MTI Sulsel, memberikan rekomendasi yang komprehensif kepada Pemerintah.
"Setelah masalah kereta api dikaji mendalam, selanjutnya masalah transportasi apa lagi yang perlu dikembangkan, ada transportasi darat, laut, dan udara. MTI harus hadir memberikan ide dan konsep transportasi yang bisa dinikmati masyarakat secara berkelanjutan. Termasuk masalah keselamatan menjadi faktor utama harus diperhatikan," pesan Nashir yang merupakan mantan Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Parepare.
Hal lain diingatkan Nashir adalah masalah kapasitas jalan terutama di kota-kota besar seperti Makassar. Itu karena jumlah kendaraan yang terus bertambah, kapasitas jalan berkurang, kemacetan di mana-mana, terutama daerah penyangga Makassar seperti Maros dan Gowa. Perlu dipikirkan pelebaran jalan atau solusi alternatif lainnya.
Hadirnya bus transportasi publik Mamminasata juga dinilai belum memberikan kontribusi maksimal untuk permasalahan transportasi di ibukota Provinsi, Makassar dan daerah-daerah penyangganya. "Jadi memang perlu pakar transportasi dari MTI memberi solusi untuk pemecahan permasalahan transportasi terutama di ibukota Provinsi," ulas Nashir.
Belum lagi pertumbuhan penduduk setiap tahunnya, banyaknya lahan terbuka, itu semua menjadi tantangan ke depan bagi MTI untuk merumuskan solusi kebijakan terbaik bersama Pemerintah.
"Saya juga melihat terminal angkutan darat di daerah-daerah tidak difungsikan maksimal. Ini juga harus dipikirkan bersama, bagaimana MTI bisa mengkoordinasikannya dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kota, untuk pemanfaatan terminal dengan baik," ungkap Nashir.
Karena itu, Nashir berharap, ketua dan pengurus baru MTI Sulsel ke depan harus terlibat secara masif membantu Pemerintah baik Pemprov maupun Pemda Kabupaten Kota, memikirkan solusi terbaik bagi setiap permasalahan transportasi di Sulsel bersama Kabupaten dan Kotanya.
"Jadi MTI Sulsel harus betul-betul bisa mengakomodir seluruh komponen yang ada baik pelaku transportasi, pengambil kebijakan, para pakar, untuk sama-sama memikirkan langkah-langkah bagi kemajuan transportasi di Sulsel. MTI harus punya infrastruktur di setiap Kabupaten Kota. Terus melakukan kajian-kajian masalah transportasi sesuai disiplin ilmunya. Bisa amanah. Dan memberi jawaban riil untuk kemajuan transportasi khususnya di Sulsel," tandas mantan Plt Ketua KONI Parepare ini.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |