Senin, 12 September 2022 - 19:55 WIB
Aliansi organda dan komunitas di Mamuju yang tergabung dari OKP Universitas Tomakaka, Stikes Fatimah, Stikes Andini Persada, Poltekkes, dan Unimaju melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik, pada Senin (12/9/2022).
Artikel.news, Mamuju - Aliansi organda dan komunitas di Mamuju yang tergabung dari OKP Universitas Tomakaka, Stikes Fatimah, Stikes Andini Persada, Poltekkes, dan Unimaju melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik, pada Senin (12/9/2022).
Aksi dimulai di Pendopo Ahmad Kirang di Jl Ahmad Kirang, Kelurahan Binanga, Mamuju. Massa aksi berkisar 200-an orang, dengan koordinator lapangan (Korlap) bernama Nansar.
Aksi dilakukan dengan berorasi secara bergantian menggunakan megaphone atau pengeras suara dan membawa bendera merah putih.
Korlap Nansar mengatakan, kenaikan BBM dan tarif listrik akan mempengaruhi kenaikan bahan pokok serta komoditas lainnya.
Khususnya di Sulbar, masyarakatnya dalam kondisi yang betul-betul sulit karena belum pulih dari bencana gempabumi tahun 2021 lalu.
"Di tengah krisis kita pasca pandemi Covid-19 dan gempabumi, ditambah lagi berbagai ancaman krisis pangan dunia. Pemerintah seharusnya tidak menambah kesulitan masyarakat melalui kenaikan BBM bersubsidi dan tarif listrik," ujarnya.
Dia menambahkan, solusi bansos yang digadang pemerintah tidak akan mampu menutupi kebutuhan pokok masyarakat tatkala kenaikan BBM dan tarif listrik ini terjadi.
"Jadi kami mengajak seluruh elemen masyarakat mamuju, mari bergerak bersama menolak kenaikan BBM dan tarif listrik," kata Nansar.
Tuntutan lain para pendemo adalah menolak pengesahan RKUHP karena dinilai membatasi masyarakat untuk menyampaikan pendapat dimuka umum.
Dari Pendopo Ahmad Kirang, massa bergeser menuju simpang empat Simbuang Jl Jenderal Sudirman, Kelurahan Simboro.
Di tempat ini, para pendemo juga melakukan orasi secara bergantian disertai dengan aksi bakar ban.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |