Kamis, 03 Juni 2021 - 14:35 WIB
Kadis Kominfopers Pasangkayu Suri Fitriah memberikan penjelasan pada acara launching program Ke Desa ki' di aula Kantor Desa Sarjo, Rabu (2/6/2021).
Artikel.news, Pasangkayu - Launching program Ke Desa Ki' yang diinisiasi oleh Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfopers) Pasangkayu berlangsung di aula Kantor Desa Sarjo, Kecamatan Sarjo, Pasangkayu, Rabu (2/6/2021).
Program ‘Ke Desa Ki’ ini lahir dari proyek perubahan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) II yang dicanangkan oleh Kepala Dinas Kominfopers Pasangkayu, Suri Fitriah.
Menurut Suri Fitriah, kegiatan ‘Ke Desa Ki’ ini sangatlah penting bagi masyarakat yang berada di pelosok. Ini merupakan inovasi penyebarluasan informasi dengan menggunakan sarana media tradisional, dalam bentuk nyanyian rakyat, tarian, musik, drama atau teater, pidato, dan lainnya.
“Ini semua sebagai saluran dalam penyebarluasan informasi publik dan kebijakan pembangunan daerah untuk masyarakat perdesaan, khususnya wilayah terluar di Kabupaten Pasangkayu,” jelas Suri Fitriah.
Secara detail, iajuga menjelaskan, secara terminologi ‘Ke Desa Ki’ memiliki makna ‘ajakan’, sehingga Pemerintah dan stakeholder dapat berperan serta dalam penyebarluasan informasi publik dan kebijakan pembangunan daerah di desa, agar diketahui masyarakat terluar.
Ria menjelaskan, tujuan kegiatan ‘Ke Desa Ki’ adalah terwujudnya media tradisional sebagai saluran desiminasi informasi publik, dan kebijakan pembangunan daerah untuk perdesaan, khususnya wilayah terluar di Pasangkayu.
Manfaat penerapan program kegiatan ‘Ke Desa Ki’ nantinya, kata Suri, yaitu terpenuhinya kebutuhan informasi bagi masyarakat terluar, memperkecil kesenjangan sosial dan ekonomi masyarakat terluar dalam memanfaatkan akses informasi dan pelayanan publik.
Secara praktis ‘Ke Desa Ki’ juga akan membuka peluang pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah terluar di Kabupaten Pasangkayu.
“Jika mudah dalam mengakses informasi mengenai kebijakan pembangunan daerah. Dengan metode partisipatif akan lebih mudah kepada masyarakat terluar, untuk mengembangkan dan mengelola sumber dayanya dengan maksimal. Dan lebih meningkatkan promosi potensi wilayah terluar di Kabupaten Pasangkayu,” ujar Ria.
Pada acara ini, juga hadir Wakil Bupati Pasangkayu Hj Herny Agus, yang sekaligus merupakan mentor Suri Fitriah pada Diklatpim II.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |