Jumat, 07 Mei 2021 - 21:50 WIB
Artikel.news, Pasangkayu - Bupati Pasangkayu Yaumil Ambo Djiwa berharap agar warganya yang melintas di perbatasan Sulbar-Sulteng membawa hasil kebun tidak disuruh putar balik oleh petugas yang berjaga di perbatasan tersebut.
Hal ini disampaikan Bupati Yaumil saat memimpin rapat koordinasi terkait larangan mudik bersama Polres Pasangkayu dan Dandim Pasangkayu. Pada rapat ini juga hadir Wakil Bupati Herny Agus, Sekda Pasangkayu Firman, dan sejumlah pejabat terkait lainnya di Kantor Bupati Pasangkayu, Jumat (7/5/2021).
Yaumil meminta agar petugas yang berjaga di perbatasan memahami dengan seksama teknis pelaksanaan pelarangan mudik dan tetap membangun koordinasi dengan TNI dan Polri.
"Harus dipahami betul teknisnya, sebab ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Seperti masyarakat kita yang sering menjual hasil kebunnya di Sulteng. Itu tidak mungkin disuruh putar balik. Demikian juga kalau ada masyarakat kita yang punya keperluan khusus di Sulteng," kata Yaumil, dilansir dari Kumparan.com.
Ketua Partai Golkar ini pun sudah memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan Pasangkayu untuk berkoordinasi dengan Pemprov Sulteng terkait hal ini.
Sebelumnya, Kapolda Sulbar Irjen Pol Eko Budi Sampurno, mengatakan, petugas akan memberi kelonggaran bagi masyarakat yang berada di sekitar perbatasan Sulbar-Sulteng untuk tetap melintas karena urusan pekerjaan.
"Bagi masyarakat yang memang bekerja di Pasangkayu, atau orang Pasangkayu bekerja di Donggala (Sulteng), itu tidak masalah (melintas di perbatasan)," ujar Eko Budi.
Sedangkan terkait pelaksanaan salat Idul Fitri, Yaumil menegaskan hanya boleh dilakukan di masjid dan musala saja, tidak di lapangan terbuka. Hal itu dilakukan untuk menghindari kerumunan yang berpotensi menjadi klaster baru penyebaran virus Corona.
"Salat Idul Fitri dilaksanakan di masjid saja, jangan di lapangan. Ini untuk mencegah kerawanan penyebaran virus Corona. Tapi di masjid tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat," jelasnya.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |