Kamis, 21 Januari 2021 - 16:52 WIB
DPRD Sulbar menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan Pemprov Sulbar untuk membahas penanganan pasca-bencana gempa bumi yang terjadi beberapa hari lalu.
Artikel.news, Mamuju - DPRD Sulbar menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan Pemprov Sulbar untuk membahas penanganan pasca-bencana gempa bumi yang terjadi beberapa hari lalu.
Karena kondisi gedung DPRD Sulbar tidak memungkinkan untuk menjadi tempat tempat, maka rakor ini terpaksa diadakan di salah satu warung kopi (warkop) di kota Mamuju, Kamis (21/1/2021).
Rakor ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Sulbar Siti Suraidah Suhardi bersama Wakil Ketua DPRD Usman Suhuriah. Hadir para pimpinan OPD terkait, seperti dinas sosial dan BPBD Sulbar.
Usman Suhuriah mengatakan, DPRD mendorong agar pemprov menjalankan langkah yang sangat perlu untuk menyikapi kondisi saat ini.
"Kami harap pemda menangani semua korban sebagaimana mestinya. Demikian pula untuk memenuhi semua kebutuhan dalam penanganan bencana, mengenai kebijakan tambahan lewat lembaga DPRD harusnya dijalankan secepatnya," kata Usman.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan 90 orang meninggal dunia akibat gempa yang mengguncang Kabupaten Majene dan Mamuju ini.
Dari 90 korban meninggal sebanyak 79 orang di Mamuju dan 11 orang di Majene. Korban luka berat sebanyak 12 orang, 200 orang luka sedang, dan 425 orang luka ringan.
Kerusakan terjadi pada sejumlah bangunan di antaranya Kantor Gubernur Sulbar, Hotel Grand Maleo, Maleo Town Square, toko, swalayan, sekolah, rumah sakit, dan sejumlah bangunan lainnya.
Rumah Sakit Mitra Manakarra yang terkena dampak paling parah, karena bangunan berlantai lima ini ambruk dan rata dengan tanah.
Sedangkan kantor gubernur, bagian depan yang merupakan gedung utama roboh dan rata dengan tanah. Di gedung utama inilah tempat gubernur dan sejumlah pejabat teras pemprov berkantor.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |