Senin, 25 November 2024 - 18:51 WIB
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan kegiatan Pelatihan Patroli Siber Pemilihan Serentak 2024 di Hotel Bukit Kenari, Kota Parepare, Senin (25/11/2024).
Artikel.news, Parepare -- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan kegiatan Pelatihan Patroli Siber Pemilihan Serentak 2024 di Hotel Bukit Kenari, Kota Parepare, Senin (25/11/2024).
Kegiatan dilaksanakan di masa tenang dua hari jelang hari pemilihan diharapkan dapat mendeteksi dan mencegah potensi pelanggaran atau penyebaran informasi yang menyesatkan atau bersifat provokasi di ruang digital.
Karena itu, kegiatan menghadirkan peserta puluhan jurnalis, Ormas Islam, Ormas perempuan, Ormas pemuda, dan mahasiswa.
Anggota Bawaslu Sulsel Saiful Jihad hadir membuka resmi kegiatan. Turut hadir Ketua Bawaslu Kota Parepare Muh Zainal Asnun beserta jajarannya, serta dua narasumber jurnalis Rusli Djafar dan Darwiaty Dalle.
Dalam kesempatan itu, Saiful Jihad mengingatkan pentingnya peran media untuk memastikan proses Pilkada berjalan baik, apalagi di masa tenang ini.
"Sangat penting kehadiran media. Kontrol media terhadap para pasangan calon kepala daerah bisa membuat masyarakat memberikan penilaian terhadap mereka," kata Saiful Jihad yang juga Koordinator Divisi Pencegahan dan Parmas Bawaslu Sulsel ini.
Saiful juga menekankan pentingnya sinergi antara Bawaslu dan media dalam menjaga netralitas dan ketertiban selama masa Pemilu, khususnya di ranah digital.
"Pada masa tenang ini, kita berharap masyarakat tidak tegang. Masa tenang seharusnya menjadi momen refleksi, bukan justru menimbulkan ketegangan. Media memiliki peran penting dalam memastikan proses demokrasi berjalan dengan baik," ingat Saiful.
Dia mengemukakan bahwa media adalah pilar keempat demokrasi yang bertugas menjaga ruang kontrol publik dan memastikan Pemilu berlangsung secara jujur dan adil.
"Sinergi dengan media sangat penting. Banyak informasi yang kami peroleh dari media, dan kami yakin kerja sama ini dapat memperkuat pengawasan, khususnya di media siber. Jangan sampai dunia maya menjadi ruang untuk kampanye ilegal selama masa tenang," imbuhnya.
Namun, Saiful juga mengakui bahwa pengawasan Pemilu memiliki tantangan tersendiri, terutama bagi Panwaslu di lapangan. Buktinya, posisi Panwaslu kerap dianggap salah dalam menjalankan tugas, baik saat menggunakan atribut resmi maupun tidak.
"Ini dinamika menuju demokrasi yang lebih baik. Tantangan ini harus kita hadapi bersama demi terciptanya suasana Pemilu yang tenang dan kondusif," ungkapnya.
Di penghujung sambutan, Saiful menegaskan pentingnya kepastian hukum, dan mengimbau untuk mencegah segala bentuk kecurangan di TPS yang dinilai sebagai kejahatan demokrasi terbesar.
"Kejahatan paling besar dalam proses demokrasi adalah pencurian suara di TPS. Sehingga momentum ini menjadi penentu dalam mencari pemimpin yang berkualitas untuk masa depan yang lebih baik," tegas Saiful.
Melalui Pelatihan Patroli Siber ini diharapkan dapat meminimalisir penyebaran informasi yang berpotensi memicu konflik sosial. Mencegah pelanggaran pemilihan secara daring yang bertentangan dengan regulasi. Menjaga iklim pemilihan yang aman dan kondusif di ranah digital.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |