Jumat, 01 November 2024 - 18:48 WIB
Bogart Tim yang diketuai oleh H Yasser Aslan Tjanring alias Bogart, dan Ketua HSL Special Force's, H Bakhtiar Syarifuddin (HBS) menilai sosok Tasming Hamid dan Hermanto (TSM-MO) mempunyai sensitivitas sosial kemasyarakatan yang tinggi.
Artikel.news, Parepare -- Bogart Tim yang diketuai oleh H Yasser Aslan Tjanring alias Bogart, dan Ketua HSL Special Force's, H Bakhtiar Syarifuddin (HBS) menilai sosok Tasming Hamid dan Hermanto (TSM-MO) mempunyai sensitivitas sosial kemasyarakatan yang tinggi.
Kepekaan sosial kemasyarakatan selama ini yang membuat Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare nomor urut 3 itu, selalu ditunggu kehadirannya dan disambut hangat masyarakat dalam setiap kali kampanye baik tatap muka apalagi blusukan.
Bogart mengemukakan, TSM-MO itu memiliki kepekaan sosial yang tinggi pada setiap hajatan masyarakat, baik itu hajatan saat berbagi suka maupun dikala berduka. TSM-MO selalu sempatkan waktunya untuk datang pada setiap hajatan masyarakat, apalagi kedukaan pasti hadir. Sehingga TSM-MO tidak terasa asing lagi bila hadir di tengah masyarakat.
"Kehadiran TSM-MO setiap saat di tengah kegiatan masyarakat selama ini, ternyata memberi effect sosial positif terhadap pelaksanaan kampanye, baik itu kampanye tatap muka maupun kampanye blusukan. Buktinya setiap kampanye TSM-MO selalu disambut hangat dan antusias oleh banyak masyarakat," ungkap Bogart yang juga salah satu Jenderal Lapangan TSM-MO.
Hal sama dikemukakan Ketua HSL Special Force's, H Bakhtiar Syarifuddin (HBS). Karena itu HBS menyinggung ada pendapat orang-orang yang menyebut massa TSM-MO saat kampanye adalah itu-itu saja. "Jelas pendapat itu salah besar. Silakan lihat langsung di lapangan, dalam setiap kampanye TSM-MO masyarakat yang membersamainya pasti berbeda di setiap tempat," beber HBS.
HBS mengungkapkan, tim TSM-MO yang turun kampanye itu tidak sampai 100-an orang, dan disertai identitas. Namun fakta di lapangan, masyarakat yang tumpah ruah hadir mencapai lebih dari ratusan orang saat kampanye apalagi blusukan bukanlah tim TSM-MO. Mereka murni adalah masyarakat umum yang selama ini memang menantikan kehadiran TSM-MO dampak dari kepekaan sosial tersebut.
"Jadi tidak ada tim TSM-MO yang menghayo-hayo masyarakat untuk turun. Masyarakat sendiri berinisiatif untuk turun saling mengajak satu sama lain, karena menyambut TSM-MO yang selama ini sering hadir di hajatan mereka. Lantas mereka menggunakan kaos TSM-MO, itu untuk menunjukkan dukungan mereka, dan membuktikan bahwa mereka pernah hadir di TSM Mendengar. Di TSM Mendengar ini sudah puluhan ribu masyarakat yang hadir menyampaikan aspirasi, dan mendapatkan kaos. Kaos inilah yang mereka tunjukkan saat TSM-MO turun kampanye," tegas HBS, Jenderal Lapangan TSM-MO.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |