Rabu, 18 September 2024 - 14:28 WIB
Tim Kerja Kabupaten Paslon Adami, Muh Jufri
Artikel.news, Mamuju - Geliat ekonomi masyarakat tergambar dari aktivitas pasar rakyat. Dengan banyaknya pasar modern dan ritel di Mamuju menjadi tantangan pedagang pasar rakyat seperti di pasar baru , pasar lama, pasar Tasiu, pasar Tarailu, pasar Tappalang, dan pasar-pasar tradisional lainnya.
Jumlah ASN dan P3K di Pemkab Mamuju ada sekitar ribuan orang, paslon Bupati/Wakil Bupati Mamuju, Ado-Damris, berharap tumpahan ekonomi akan berefek ke pasar tradisional, tidak lagi ke ritel atau pasar modern, sehingga ada hari dalam satu bulan efek belanja ASN dan P3K akan punya daya kejut pasca gajian. Tentu nilai belanja akan diatur sesuai kelas jabatan ASN dan P3K.
Muh Jufri, selaku Tim Kerja Kabupaten Paslon ADAMI menyampaikan bahwa efek ekonomi perputaran uang akan terasa di pasar pada hari itu, mulai dari pedagang sayur, ikan, ayam, pakaian, peralatan dapur, dan lain-lain.
"Ini cara membangkitkan ekonomi para pedagang. Ini program wajib ASN dan P3K. Akan dikontrol melalui foto pembelian ke pedagang pada masing-masing pimpinan OPD. Ini dilakukan satu kali dalam satu bulan di hari gajian. Sehingga model ini bisa mendukung perputaran ekonomi pedagang-pedagang pasar, baik pasar baru atau pasar lama Mamuju, serta pasar Tasiu, Tarailu, dan Tappalang," jelas Jufri, Rabu (18/9/2024).
Ia menambahkan, nantinya akan disesuaikan dengan tempat kerja ASN dan P3K. Dengan program wajib ini, pasar yang tadinya kurang ramai akan menjadi ramai dengan jumlah ASN dan P3K yang berbelanja.
"Paslon Ado-Damris akan memajukan pasar-pasar untuk peningkatan pendapatan masyarakat Mamuju yang berprofesi sebagai pedagang. Program ini tidak akan membebani ASN dan P3K karena sejatinya mereka akan belanja pasca gajian. Daripada di ritel-ritel modern atau mini market mending uangnya dibelanjakan di pasar rakyat," kata Jufri.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |