Selasa, 21 Januari 2025 - 14:29 WIB
ASN Kemendikti Saintek melakukakan Demo. (Foto: Istimewa)
artikel.news, Jakarta - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi atau Kemendikti Saintek angkat bicara usai demo yang dilakukan sejumlah Apartur Sipil Negara (ASN) pada Senin 20 Januari 2025.
Satryo Soemantri Brodjonegoro mengaku, sudah melapor kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai polemik yang terjadi di kementeriannya.
"Sudah (melapor ke Prabowo). Saya melapornya lewat (Sekretaris Kabinet) Mayor Teddy, kemudian Mayor Teddy menyampaikan kepada Pak Presiden," kata Satryo saat memberikan klarifikasi mengenai polemik di Kemendikti, Selasa, 21 Januari 2025.
Lebih lanjut, Satryo menegaskan bahwa tidak ada rencana pemanggilan yang dilayangkan kepadanya oleh Prabowo.
"Saya sampaikan detail. Saya sampaikan lewat Mayor Teddy semua yang terjadi. Kemudian juga hasil pertemuan ini juga saya sampaikan kepada beliau, sangat lengkap. Beliau kemudian menyampaikan kepada Presiden. Dan dari Presiden tidak ada instruksi lebih lanjut," kata Satryo.
Diketahui, Satryo didemo oleh pegawainya melalui unjuk rasa di depan kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) yang dilandasi karena dugaan perilaku arogan dan kasar dirinya.
Satryo diduga menjadi sosok utama dibalik suara yang terekam dan viral di media sosial. Suara itu terdengar seperti memaki dan memukul pegawainya di rumah dinas.
Adapun terkait rekaman suara yang viral di media sosial, ia menyatakan suara dibalik rekaman itu bukan dirinya.
Satryo menekankan, narasi yang dibuat di media sosial bahwa dia adalah seorang menteri yang arogan, tidak pernah terjadi di kementeriannya.
Bahkan, dua orang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang disebut-sebut berurusan dengannya, mengetahui bahwa narasi itu dibuat-buat.
"Bohong, itu bukan suara saya. Jam 5 saya mendapatkan videonya, saya dengarkan dan itu bukan suara saya dan saya tidak pernah berbicara seperti itu," ujar Satryo.
Isu pemecatan terhadap ASN Diktisaintek, Neni Herlina, yang disebut menjadi pemicu demo tersebut. Neni disebut sempat dihampiri langsung ke ruangannya oleh Menteri Satryo yang marah karena meja kerjanya belum diganti. Pada saat itu, Satryo dikatakan mengusir Neni karena dinilai tidak bisa kerja dengan baik. Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 17 Januari lalu.
Menanggapi hal tersebut, Togar menyampaikan kalau kejadian 17 Januari itu sebenarnya bukan peristiwa tunggal yang terjadi. Dia menyebutkan kalau Menteri Satryo sudah meminta adanya pembinaan kepada seluruh pegawai kementerian Diktisaintek sejak awal dirinya dilantik menjadi menteri pada Oktober 2024 lalu.
Dalam aksi tersebut, para pegawai menggunakan pakaian berwarna hitam dan membentangkan spanduk protes Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Mereka juga mengirim karangan sebagai bentuk perlawanan terhadap tindakan sewenang-wenang yang diduga dilakukan Satryo.
"Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri," tulis spanduk aksi tersebut.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pegawai Kemendikti Saintek Suwitno mengatakan, selama ini prosedur mutasi jabatan di Kemendiktisaintek dilakukan secara tidak sesuai prosedur.
Menurutnya, masalah yang ada di Kemendikti Saintek tidak baru saja terjadi, tetapi sudah dimulai sejak adanya pergantian pejabat baru setelah Satryo diangkat sebagai Mendikti Saintek oleh Presiden Prabowo Subianto. Pergantian jabatan itu, kata Suwitno, dilakukan dengan cara yang tidak elegan ataupun adil.
"Tapi dengan cara-cara yang tidak elegan, cara-cara tidak fair, cara-cara juga tidak sesuai prosedur," kata Suwitno di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta, Senin (20/1/2025).
Suwitno menegaskan seharusnya proses pendisiplinan pegawai dilakukan secara prosedural.
"Kalau pegawai melakukan kesalahan, itu kan bisa ditindaklanjuti dengan penjatuhan hukuman disiplin. Tapi harus jelas prosedurnya, ini tidak dilakukan sama sekali," kata Suwitno.
Kemudian, permasalahan semakin runyam setelah salah satu pegawai aparatur sipil negara (ASN), yakni Neni Herlina, juga mengaku dipecat sepihak oleh Satryo.
Neni, kata Suwitno, bertugas menangani semua urusan rumah tangga Kemendikti Saintek. Namun, karena ada kesalahpahaman dalam menjalankan tugas, Neni tiba-tiba dipecat oleh Satryo.
Laporan | : | Nabilah Kurnia |
Editor | : | Ruslan Amrullah |