Selasa, 05 Desember 2023 - 22:10 WIB
Petugas mengevakuasi jenazah korban yang meninggal dibunuh putri bungsunya, di lingkungan Wates, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Kamis (30/11/2023).(Foto: Surya.co.id)
Artikel.news, Mojokerto - Perempuan bernama Siti Nur Azizah di Kota Mojokerto, Jawa Timur, tega menghabisi nyawa ayah kandungnya sendiri, Sutrisno.
Insiden pembunuhan yang terjadi pada Kamis (30/11/2023) lalu itu langsung membuat warga heboh.
Pria berusia 70 tahun itu tewas setelah tubuhnya dipukul menggunakan kursi plastik oleh anak bungsunya sendiri, Azizah.
"Pelaku adalah anak kandung korban," kata Kapolsek Magersari, Kompol Roy Aquary Prawirosastro, dilansir dari Surya.co.id, Selasa (5/12/2023).
Tak hanya itu, bahkan kepala korban sampai terbentur ke meja.
"Terjatuh diduga kepala membentur meja atau lemari, sementara kami masih dalami," beber Kompol Roy .
Menurut polisi, korban dipukuli oleh pelaku di samping dan di dalam rumah.
"Korban ditemukan di dalam kamar kondisinya meninggal," jelasnya.
Polisi mengamankan pelaku penganiayaan ke Satreskrim Polresta Mojokerto.
Warga setempat, Tisia Andayani mengatakan, jika pelaku memilki dua orang anak dan suami.
Namun, suaminya sejak lama tak pulang ke rumah. Menurutnya, Azizah mengalami gangguan jiwa sejak lama.
"Suaminya orang Bandung, ditinggal lama. Makanya dia (Pelaku) sampai ODGJ parah semenjak gara-gara ditinggal suaminya," ungkapnya.
Ia menyebut, aksi penganiayaan yang dilakukan oleh si bungsu tiba bersaudara itu bukan baru pertama kali.
Bahkan, kata dia, pelaku juga pernah membanting ibu kandungnya ke meja kaca. Beruntung, sang ibu masih bisa diselamatkan.
"Dulu pernah ibunya dibanting makanya dibawa ke rumah sakit Lawang (RSJ)," ucap Tisia.
Azizah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang, di Kabupaten Malang, pada Oktober 2022 lalu.
Tisia Andayani menceritakan, Azizah mendapat perawatan kejiwaan di RSJ selama dua pekan.
Namun, pengobatannya anak bungsu dari tiga bersaudara itu terputus lantaran terkendala biaya.
"Terus kan di rumah, harusnya kan obat jalan terus lha itu cuma sekali saja, setelah itu tidak ada karena tidak ada biaya," jelasnya di lokasi kejadian, Kamis (30/11/2023).
Ia menyebut, pengobatan Azizah berasal dari dana iuran sukarela dari warga setempat.
"Kalau sakitnya itu indikasinya sudah lama semenjak (pelaku) kuliah," tandasnya.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |