Rabu, 05 April 2023 - 22:03 WIB
Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus.(Tangkapan layar Youtube KH Entertainment)
Artikel.news, Jakarta -- Kasus pencucian uang mantan Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo diduga melibatkan sekitar 30-an artis hingga beberapa grup band.
Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus mengemukakan, sebanyak 30 artis yang menggunakan modus operandi Rafael Alun dalam membantu perusahaan tukar baju berbasis Indonesia yang tadinya akan terkena kasus pajak.
Namun, kasus tersebut dibuat menjadi nol dan dibulatkan menjadi tax amnesty.
"Jadi 30 ini akan menggunakan modus operandi, Rafael membantu perusahaan mau tukar baju berbasis Indonesia tadinya mau kena kasus pajak masa dan seharusnya kena 100 persen kena pajak, tapi dibuat nol dan dibulatkan menjadi tak amnesty," jelasnya, dilansir dari Bangkapos.com, Rabu (5/4/2023).
Hal ini berefek yang mengalir ke sejumlah artis dan grup band.
Dikatakan Iskandar Sitorus bahwa banyak hasil pencucian uang yang mengalir ke sejumlah nama selebriti dan 3 grup band.
Namun dirinya tak mau membeberkan siapa saja artis dan group band tersebut.
"Kalau itu kita sebut pekerja seni, lebih dari itu kita tidak bisa menjelaskan," ujar Iskandar Sitorus.
Bahkan artis yang ikut menikmati kasus pencucian uang itu mencapai 30 orang.
"25-30 itu pekerja seninya," katanya.
Namun, Iskandar Sitorus tidak mau membeberkan siapa saja artis dan group band tersebut karena takut dilaporkan ke polisi.
"Kalau terkenal atau nggak nya, nggak bisa kita sebut ya, tapi datanya terbuka di publik kok," kata Iskandar.
Misalnya, aliran dana tersebut modusnya sudah ada.
"Kami datanya sudah ada, tapi kalau belum ke DPR kami belum berani sebut," ujarnya.
Ia mengaku tak mau menyebut nama karena takut dilaporkan ke polisi.
"Menyebut bukti rekening saja dilaporkan polisi, nggak begitu lama nyaris tersangka, jadi niat baik kalau tidak dikemas penyampaiannya dengan baik bisa berakhir dengan buruk," jelasnya.
Ia berpedoman bahwa yang difikirkan warganet cenderung memiliki nilai kebenaran.
"Ketimbang yang saya fikirkan," kata Iskandar.
Kasus ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat karena melibatkan nama-nama artis terkenal.
Namun, Iskandar Sitorus menegaskan bahwa yang lebih penting adalah nilai kebenaran dalam kasus ini, bukan hanya sekadar gosip atau sensasi semata.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |