Senin, 06 Februari 2023 - 21:11 WIB
Ilustrasi pemerkosaan
Artikel.news Konawe -- Sungguh malang nasib seorang bocah inisial SE di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) Bocah 12 tahun itu diperkosa berkali-kali oleh 7 orang pria hingga mengalami pendarahan hebat di sekolahnya.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Konawe Ipda Ni Kadek Karmiati menuturkan bahwa aksi tak senonoh itu dilakukan oleh 7 pria yang rata-rata masih di bawah umur.
"Benar. Ada tujuh terduga pelakunya. Mereka diantaranya DW (16), AD (13), BA (16), SA (14), BD (15) HE (14), dan OK. Dari ketujuh pelaku itu sisa satu orang belum memenuhi panggilan pemeriksaan," ungkap Kadek, saat dimintai konfirmasi, Senin (6/2/2023).
Kadek menerangkan, para pelaku telah memperkosa korban sebanyak dua kali dengan lokasi yang berbeda. Kejadian pertama terjadi pada Oktober 2022 lalu.
Saat itu, korban diperkosa di kediaman pelaku BA. Korban diajak paksa oleh kedua pelaku lainnya yakni AD dan DW.
"Jadi kejadian pertama itu. Korban dirudapaksa oleh para pelaku di kediaman BA. Disitu korban diperkosa dengan cara digilir. Dan setelah diperkosa, korban kemudian diantar pulang ke lorong kediamannya oleh dua orang pelaku," ungkap Kadek
Kemudian, aksi tak senonoh tersebut berlanjut pada bulan Januari 2023. Saat itu, korban diajak paksa ke salah satu rumah kebun. Setibanya di rumah kebun itu, korban melihat para pelaku hingga berusaha kabur tapi ditarik paksa oleh salah satu pelaku insial HE. Di situ, korban selanjutnya diperkosa sebanyak 5 kali dengan cara digilir.
"Jadi sekitar pukul 18.30 Wita, korban dijebak diajak paksa untuk ke sebuah rumah kebun, korban sempat menolak tapu tetap dipaksa. Setibanya di rumah kebun itu. Korban melihat para pelaku hingga ditarik masuk ke rumah kebun dan digilir lagi," ujarnya
Usai kejadian nahas kedua itu, korban pulang dan langsung bertemu orang tuanya. Hanya saja waktu itu korban tak berani membeberkan kejadian yang baru saja menimpanya.
Kadek mengungkapkan, bahwa kasus tragis menimpa bocah tersebut terungkap saat dirinya mulai pendarahan di sekolahnya. Pihak kepala sekolah sempat menegur karena melihat bercak darah di roknya. Darisitu, pihak sekolah akhirnya melaporkan kejadian itu ke orang tua korban.
"Jadi orang tua korban tahu kalau anaknya diperkosa setelah korban ini pendarahan di sekolah," katanya
Lebih lanjut, Kadek menyebut bahwa korban akhirnya mengakui peristiwa tak senonoh yang dialaminya itu kepada orang tuanya. Saat itu juga, kedua orang tua korban membuat laporan polisi.
Pihak kepolisian yang menerima laporan itu langsung bergerak dan meringkus ke tujuh pelaku yang masih di bawah umur tersebut. Kadek mengaku, jika para pelaku telah tersangka dan ditahan sementara di Polres sembari menunggu hasil visum keluar sebagai barang bukti.
"Kami masih menunggu hasil visum dokter. Adapun para terduga pelaku yang masih anak-anak ini sudah kita tetapkan tersangka dan dititipkan di sini selama 15 hari. Kami juga sudah buatkan surat penitipan untuk orang tua mereka," terangnya.
Laporan | : | Supriadi |
Editor | : | Ruslan Amrullah |