Senin, 16 Januari 2023 - 20:17 WIB
Foto mahasiswa Unhas Virendy Marjefy Wehantouw (19) yang tewas saat mengikuti Diksar Mapala 09 di jalur ke Tompobulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat(13/1/2023).(Foto: MNC Media)
Artikel.news, Makassar -- Seorang mahasiswa (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, dilaporkan meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dasar pencinta alam (diksar mapala) Universitas Hasanuddin.
Korban bernama Virendy Marjefy Wehantouw (19). Dia merupakan mahasiswa Fakultas Teknik jurusan arsitektur angkatan 2021.
"Benar, korban mahasiswa Unhas jurusan Teknik Arsitektur. Dia dikabarkan meninggal saat Diksar Mapala 09," kata Humas Unhas, Supratman Athana dalam keterangannya, Senin (16/1/2022).
Dia menjelaskan, bahwa korban meninggal dunia saat menempuh jalur ke Tompobulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat(13/1/2023).
Saat itu, korban disebut sempat mengaku tidak enak badan hingga tak sadarkan diri saat perjalanan dari Kabupaten Maros ke Malino, Kabupaten Gowa, Sulsel.
"Jadi korban mengikuti pendidikan dasar di Mapala. Pendidikan dasarnya itu seperti lintas alam. Nah, saat korban tengah mengikuti, korban tiba-tiba tidak enak badan tapi dia tetap jalan. Sehingga sekitar jam 11 malam itu, korban ini sudah tidak sadarkan diri," katanya.
Saat kejadian itu, kata Supratman, pihak panitia langsung mengevakuasi korban turun dari gunung. Kemudian panitia membawanya ke Rumah Sakit Grestelina di Makassar. Namun sayang, korban meninggal dunia saat dalam perjalanan.
"Korban saat itu langsung dievakuasi dari atas gunung turun ke permukiman warga dan langsung di bawa ke rumah sakit namun sayang korban meninggal dunia di perjalanan," ungkapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Maros Iptu Slamet mengatakan, bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait dengan kejadian itu dengan meminta keterangan sejumlah saksi-saksi mulai dari panitia penyelenggara hingga warga yang ada di lokasi diksar.
"Jadi meski orang tua korban menolak autopsi tetap kami akan lakukan pemeriksaan dengan meminta klarifikasi kepada panitia, para peserta, dan warga sekitar lokasi diksar," katanya, Senin (16/1/2023).
Slamet mengaku bahwa sampai saat ini pihaknya belum memanggil saksi lain selain pelapor dari pihak kelusrga korban. Adapun untuk pemeriksaan saksi-saksi itu Slamet mengaku akan menjadwalkan pemanggilannya.
"Untuk panitia akan kami jadwalkan. Sejauh ini, sementara saksi yang kami lakukan klarifikasi adalah dari pelapor, yakni saudara dari korban," ungkapnya.
Laporan | : | Supriadi |
Editor | : | Ruslan Amrullah |