Ahad, 09 Oktober 2022 - 16:40 WIB
Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa saat diwawancarai di Polrestabes Medan, Jumat (7/10/2022).(foto: jpnn.com)
Artikel.news, Medan - Tiga oknum polisi yang bertugas di Satuan Samapta Polrestabes Medan terlibat aksi perampasan sepeda motor milik warga. Ketiganya akhirnya diringkus dan bersiap menghadapi sidang etik dan juga sanksi pidana.
Sepeda motor yang hendak dirampas para pelaku merupakan milik seorang warga bernama Benny, di daerah Kampung Lalang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, pada Rabu (5/10/2022). Ketiga oknum polisi itu, yakni, A, B, dan H.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa menyebut ketiga pelaku saat ini sudah diamankan. Mereka juga telah ditahan di penempatan khusus (patsus).
"Tiga diantaranya adalah oknum anggota polri, terhadap yang bersangkutan sudah dilakukan patsus," kata Kompol Fathir di Polrestabes Medan, dilansir dari jpnn.com, Ahad (9/10/2022).
Perwira menengah itu mengaku pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Propam Polrestabes Medan untuk proses terhadap ketiga anggota polisi itu.
Fathir memastikan oknum polisi tersebut akan mendapatkan sanksi pidana dan juga kode etik.
"Kami sama-sama berkoordinasi dengan Kasi Propam, terhadap yang bersangkutan akan dilakukan proses baik itu proses secara kode etik, dan juga secara pidana, yang bersangkutan akan bertanggungjawab terhadap perbuatan yang dilakukannya," jelasnya.
Kompol Fathir menyebut ada lima orang pelaku yang terlibat dalam kasus upaya perampasan ini.
Dari kelima pelaku ini, baru empat yang ditangkap, termasuk tiga anggota polisi tersebut.
Sementara satu pelaku lainnya masih dalam pengejaran pihak kepolisian. Dua pelaku lainnya ini merupakan warga sipil berinsial O dan B.
"Yang saat ini dalam pengejaran bukan anggota (polisi) berinisial O," ujarnya.
Mantan Kapolsek Medan Baru itu mengaku kelima pelaku ini memiliki hubungan pertemanan.
Namun, sebelum kejadian, pelaku O mengindikasikan kepada pelaku lainnya soal adanya iklan penjualan sepeda motor korban di Facebook.
Terhadap pelaku lainnya, O menyebut bahwa sepeda motor korban ini tidak memiliki kelengkapan dokumen Namun, nyatanya, berkas sepeda motor korban itu lengkap.
"Jadi, informasi itulah yang ditindaklanjuti oleh tiga orang oknum anggota Polri ini, tapi dia salah dalam melakukan tindakan, ada niat jahat yang saat ini sedang kita dalami. Saat ini, motinya ingin menguasai barang tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya, Benny menceritakan kronologi upaya perampasan yang dialaminya saat membuat laporan di Polrestabes Medan, Kamis (6/10).
Benny menyebut peristiwa itu berawal saat korban mengunggah soal penjualan sepeda motornya di Facebook. Setelah itu, korban lalu dihubungi oleh pelaku yang mengatakan ingin membeli sepeda motor itu.
Komunikasi mereka pun berlanjut ke WhatsApp. Saat itu, pelaku mengajak korban untuk bertemu dengan alasan ingin mengecek kondisi sepeda motor tersebut.
"Kejadiannya itu mereka mengajak jumpa untuk melihat kondisi kereta (sepeda motor) mana tau nanti cocok, mungkin Minggu ini ditindaklanjuti untuk pembayarannnya katanya," ujar Benny di Polrestabes Medan.
Awalnya, korban didatangi oleh dua orang pelaku. Di sana, pelaku lalu mengecek kondisi sepeda motor tersebut.
Tak lama setelah itu, ketiga oknum polisi itu lalu datang menjumpai korban dan dua orang pelaku dengan menaiki sebuah mobil. Saat itu, mereka mengaku memang anggota polisi dari Polda Sumut.
"Datang kawannya naik Innova, terus dibilangnya jangan bergerak, kami polisi, bertugas di Polda Sumut," ujar Benny menirukan perkataan pelaku.
Saat itu, Benny sempat berupaya untuk meminta kartu identitas para pelaku. Namun, saat itu oknum polisi itu langsung mengatakan bahwa sepeda motor korban itu bermasalah.
Para oknum polisi itu kemudian meminta agar korban masuk ke dalam mobil dan akan dibawa ke Polda Sumut.
Saat itu, korban melakukan upaya penolakan. Tak lama, salah seorang pelaku berusaha untuk menghidupkan sepeda motor korban. Beruntung saat itu, berhasil digagalkan oleh korban.
"Mau dihidupkannya kereta (sepeda motor) saya matikan, mau dibawanya, mau dirangkulnya saya mau dinaikkannya ke mobil," ujarnya.
Saat itu, Benny sempat ingin memfoto para pelaku untuk mengirimkannya ke saudaranya yang juga bertugas di Polda, dengan maksud untuk memastikan identitas para pelaku.
Namun, para pelaku saat itu langsung kabur sambil membawa STNK dan remote sepeda motor korban.
Korban dan istrinya sempat berusaha untuk mengambil STNK dan remote sepeda motor tersebut. Bahkan, menyebabkan istri dan anak korban terseret hingga mengalami luka-luka.
Tak lama setelah itu, para pelaku melemparkan STNK serta remote sepeda motor milik korban dan pergi melarikan diri.
"Terus saya tangkap juga mobilnya, lalu istri saya terpanting sambil membawa anak saya. Saya pun membuka pintu mobilnya, mana kunci kereta ku, dilemparkannya STNK dan remote. Terus saya lihat anak saya terjatuh makanya saya selamatkan anak saya, tak saya kejar mobilnya," pungkasnya.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |