Selasa, 06 September 2022 - 15:37 WIB
Puluhan mahasiswa melakukan aksi pemblokiran jalan di Jl Sultan Alauddin. Para pengunjuk rasa ini menutup satu jalur di jalan tersebut.(foto: Tribun-Timur.com)
Artikel.news, Makassar - Sebanyak Delapan pengunjuk rasa menolak kenaikan BBM di Kota Makassar ditangkap polisi. Mereka diamankan saat polisi melakukan penyisiran pada Senin (5/9/2022) malam.
Kasatreskrim Polrestabes Makassar, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan, delapan orang ini ditangkap saat aksi mulai ricuh di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Jl AP Pettarani. Selain itu, polisi menemukan barang bukti berupa busur.
"Kita amankan delapan orang. Jadi tidak hanya mahasiswa tapi ada juga pelajar sebagai penyusup," kata Reonald, dilansir dari SuaraSulsel.id, Selasa (6/9/2022).
Beberapa orang yang ditangkap ternyata masih pelajar. Mereka ikut menyusup saat mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan BBM.
"Saat diperiksa ternyata masih pelajar. Tadinya ada yang pegang busur ditangkap polisi. Pas lagi sialnya," tambahnya.
Reonald mengaku para pengunjuk rasa ini sempat ditahan sehari. Polisi segera membebaskan mereka. Namun, wajib melapor setiap hari Senin dan Kamis.
"Jadi kita kembalikan ke orang tuanya cuma Senin-Kamis dia wajib lapor Istilahnya dalam pengawasan. Kita tes urine juga negatif semua," ungkap Reonald.
Sedangkan pada hari ini, Selasa (6/9/2022), kembali mahasiswa dan sejumlah elemen lainnya melakukan aksi unjuk rasa di Makassar.
Puluhan mahasiswa melakukan aksi pemblokiran jalan di Jl Sultan Alauddin. Para pengunjuk rasa ini menutup satu jalur di jalan tersebut.
Mereka membentangkan spanduk bertuliskan 'Tolak kenaikan harga BBM'. Ada juga yang bertuliskan 'Jokowi-Ma'ruf gagal'.
Para demonstran juga membakar ban di tengah jalan. Mereka menghadang sebuah truk untuk dijadikan panggung orasi.
Pengunjuk rasa ini tergabung dari mahasiswa Syariah dan Hukum UIN Alauddin.
Koordinator mimbar aksi, Sandi menyebut, BBM naik masyarakat makin susah.
Selain itu, menurutnya, kenaikan BBM sangat menyengsarakan masyarakat.
"BBM naik, Jokowi-Ma'ruf gagal urus negara," teriaknya menggunakan toa.
Akibat unjuk rasa ini, arus lalu lintas terhambat. Polisi yang bertugas tengah mengalihkan dan mengatur lalu lintas.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |