Sabtu, 23 Juli 2022 - 15:47 WIB
Ilustrasi korban pelecehan
Artikel.news, Kendari -- Oknum guru besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) yang diduga melecehkan mahasiswinya sendiri mendatangi kediaman korban di Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Menurut informasi, dosen bergelar Profesor inisial B itu mendatangi kediaman mahasiswinya bertujuan untuk menyampaikan permohonan maaf sekaligus bersilaturahmi dengan keluarga korban.
Kedatangan Prof B pada Rabu 20 Juli sekitar pukul 17.00 WITA disambut baik oleh keluarga korban. Di sana, Prof B mengaku menyesal atas perbuatannya terhadap korban yang berujung pelaporan ke polisi.
Paman korban, Wahyu yang menerima kedatangan Prof B mengaku menyambut baik kedatangan Prof B di rumahnya. Apalagi menurutnya, Prof B datang dengan penyesalan dan hendak meminta maaf.
"Jadi kami pihak keluarga menyambut baik. Karena bapak ini juga mengaku sesal dan minta dimengerti. Apalagi dia sudah diberitakan di media. Jadi bapak ini (Prof B) datang untuk pendekatan hati ke kami. Karena dia anggap ini bisa dibicarakan baik-baik,” ungkap Wahyu, Sabtu (23/7/2022).
Hanya saja, Wahyu menyebut bahwa pihaknya menerima permintaan maaf itu tetapi hukum tetap berjalan. Wahyu menegaskan tidak akan mencabut laporannya di Kepolisian Resort Kota Kendari sekalipun Prof B telah meminta maaf.
“Kami sudah buat laporannya di polisi. Korban juga baru menjalani berita acara pemeriksaan (BAP) kemarin di Polresta Kendari, baru tiba-tiba mau minta dicabut laporan, itu menurut saya ganjil, pak. Jadi mohon maaf, kami juga sudah mengambil tindakan bahwa kasus ini akan tetap dilanjutkan,” tegas Wahyu.
Sementara itu, Paman korban yang lain, Mashur, membeberkan Prof B datang ke kediaman korban menggunakan mobil Toyota Kijang Innova bersama anaknya. Namun saat Prof B datang, Mashur meminta korban untuk tidak menemuinya. Mashur menyebut, yang menjamu Prof B hanya Wahyu dan keluarga korban yang lain.
“Awalnya kami kaget, karena tiba-tiba ada bapak-bapak datang pakai songkok, masker, baju batik. Tapi saya langsung menghindar, saya suruh saudara yang lain untuk temui dia. Kalau korban memang saya larang ketemu dengan terduga pelaku ini. Korban juga memang dia takut, malas lihat mukanya,” ungkap Mashur kepada awak media.
Sebelumnya, Seorang Guru Besar inisial B di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) terpaksa harus berurusan dengan hukum. Dosen bergelar Profesor itu dipolisikan karena diduga mencabuli mahasiswinya inisial R (22).
Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Fitrayadi, yang dikonfirmasi membenarkan perihal kasus tersebut. Kata dia, bahwa saat ini pihaknya telah menerima aduan korban, dan mulai mengumpulkan alat bukti berupa keterangan saksi, mendengarkan keterangan korban dan terduga pelaku.
"Betul, sudah ada aduannya. Itu segera kami panggil korban dan pelaku serta saksi untuk meminta keterangan," ujar Fitrayadi, Kamis (21/7/2022).
Sementara itu, Prof B yang dikonfirmasi terpisah membantah seluruh tuduhan yang diarahkan kepadanya. Dia mengatakan sangkaan yang dilakukan mahasiswinya tak seperti yang ada dalam laporan polisi.
Prof B menyatakan sikap yang ditunjukkan kepada mahasiswinya merupakan tindakan biasa. Sama seperti dengan kebiasaan ketika menyapa orang-orang di beberapa tempat-tempat yang sudah maju.
"Saya terbiasa menyapa seseorang da terbiasa dengan pergaulan-pergaulan seperti di tempat-tempat yang maju itu kan sesekali biasa merangkul, tetapi saya tidak pernah merangkul perempuan," katanya.
Laporan | : | Supriadi |
Editor | : | Ruslan Amrullah |