Kamis, 07 April 2022 - 16:07 WIB
Wali Kota Makassar Danny Pomanto
Artikel.news, Makassar - Desain konstruksi kereta api (KA) Trans Sulawesi untuk rute Makassar-Parepare belum diputuskan melayang atau di darat.
Keputusannya menunggu Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto yang akan menemui Menteri Perhubungan (Menhub) untuk meminta agar konstruksinya melayang.
"Pak Wali (Danny) sudah menyampaikan bahwa beliau akan berkomunikasi langsung dengan Pak Menteri (Budi Karya Sumadi) dan menyampaikan konsep kenapa perlunya dilakukan elevated (melayang)," ungkap Kepala Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel, Andi Amanna Gappa usai rapat koordinasi dengan pihak Pemprov dan Pemkot di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (7/4/2022).
Andi menambahkan alasan Danny inginkan konstruksi kereta api mesti melayang lantaran sudah ada Perda Nomor 4 Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Makassar.
Jika konstruksi rel tetap di darat (at grade) akan melanggar perda tersebut. Ada kekhawatiran rute di darat akan menyulitkan pembangunan di Kota Makassar.
"Tadi sempat mengemuka terkait kebutuhan anggarannya (bila elevated). Jadi skemanya bisa jadi dipihak ketigakan. Juga ada keinginan dari pak Wali Kota berbicara dengan Menteri untuk diberikan prioritas terkait anggaran mengingat ini sudah masuk wilayah perkotaan," jelasnya.
Menurut Andi Amanna, bila disetujui konstruksinya melayang tidak akan mengganggu tahapan pengerjaan. Apalagi tahun ini memang baru masuk tahap penetapan lokasi (penlok). Konstruksinya baru akan dimulai tahun depan atau anggaran selanjutnya.
"Jadi secara prinsip sekarang tinggal kita clear kan dulu untuk lokasi tanahnya. Untuk trasenya sudah setuju. Hanya luasannya saja ini karena kalau elevated, cukup lebar 10 meter namun kalau desain sebelumnya (at grade) butuh sampai 50 meter," jelasnya.
Terkait kesepakatan model konstruksi disebutnya memang harus diputuskan di level elite karena ini terdampak pada kebutuhan lahannya.
"Kami dari Balai sekarang apapun keputusan yang ditetapkan nanti, kami sebagai pelaksana akan menjalankan. Kita memfasilitasi aspirasi yang ada di daerah dengan berbagai pertimbangan," katanya.
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto mengungkapkan, model KA melayang (elevated) lebih ideal untuk rute ke Makassar. Sementara bila konstruksi relnya di darat (at grade) akan banyak persoalan yang ditimbulkan.
"Misalnya jalan akan menjadi lebih macet. Termasuk (aliran) air terhambat seperti yang terjadi di Barru," tuturnya.
Menurutnya, persoalan yang ditimbulkan bila konstruksinya di darat akan lebih besar daripada harga konstruksinya. Sebagai perencana tata ruang, Danny mengaku sudah memperhitungkan efek buruknya.
"Saya ini dipilih rakyat, kesulitan rakyat memang belum dibayangkan tapi saya sudah tahu, karena saya perencanaan tata ruang. Saya tahu ini wilayah. Maka saya harus bela rakyat saya. Karena saya bela rakyat itulah saya minta elevated. Di Makassar semua elevated," jelasnya.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |